Telset.id, Jakarta – Setelah melarang gamers profesional Hearthstone, Ng Wai Chung atau populer dengan nickname “blitzchung” untuk berkompetisi dan memperoleh hadiah kemenangannya, Blizzard langsung menghadapi banyak masalah.
Sekadar informasi, perusahaan yang berbasis di Santa Monica, Amerika Serikat ini melarang Ng Wai Chung bermain di kompetisi video game selama setahun gara-gara aksi mendukung pro-demokrasi di Hong Kong.
Dilaporkan Ubergizmo, Blizzard mengklaim bahwa Ng Wai Chung melanggar Term of Services (ToS) mereka.
{Baca juga: Pro-Demokrasi Hong Kong, Gamer Ini Batal Menangi Rp 90 Juta}
Akan tetapi, upaya tersebut malah berbalik kepada perusahaan yang lima persen sahamnya dimiliki oleh Tencent Holdings di Shenzhen, China itu.
Banyak gamers menyerukan boikot terhadap game keluaran Blizzard. Bahkan, dalam beberapa kasus, beberapa gamers mencoba menghapus akun mereka.
Alhasil, perusahaan ini pun melakukan pencegahan eksodus massal dan boikot dengan membuat para gamers sulit menghapus akun mereka.
{Baca juga: Rayu China, Apple Hapus Aplikasi Cek Rute Demonstran Hong Kong}
Seperti dikutip Telset.id pada Sabtu (12/10/2019), Blizzard mengunci kode email sampai meminta foto identitas para gamers. Pencegahan itu membuat pengguna menghadapi masalah ketika mencoba menghapus akun.
Sebelumnya, manajer umum Houston Rockets sebelumnya menyerukan dukungan pro-demokrasi via Twitter. Hal itu membuat perusahaan-perusahaan yang melakukan bisnis dengan China menjadi berada di ujung tanduk. (BA/FHP)
Sumber: Ubergizmo