Dianggap Terlalu Jahat, Rape Day Ditarik dari Steam

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta Valve kini memperketat kebijakannya terkait konten. Salah satunya adalah aturan yang melarang video game jahat dari Steam. Video game ‘ganas’ yang memungkinkan pemain berperan sebagai ‘pemerkosa dan pembunuh berantai’ dengan suasana sadis akan keca cekal.

Rape Day menjadi game pertama yang terkena aturan tersebut. Video game ‘ganas’ yang memungkinkan pemain berperan sebagai “pemerkosa pembunuh berantai serial” selama serangan wabah zombie ini, telah ditarik dari layanan hosting online-nya.

Game Rape Day ini mendorong pemain untuk melecehkan, membunuh, dan memperkosa perempuan secara verbal, dan berisi tema kekerasan fisik, kekerasan seksual, seks tanpa persetujuan, bahasa cabul, nekrofilia, dan inses.

Rape Day menjadi berita utama awal pekan ini, setelah diketahui bahwa game ini sedang ditinjau oleh Valve untuk dimasukkan dalam Steam, yang merupakan toko online terbesar di dunia untuk permainan PC.

Kini Valve telah menghapus Rape Day dari daftar Steam, dan mengonfirmasi bahwa tidak akan mendistribusikan game tersebut.

{Baca juga: Asyik! Pakai Steam Link Bisa Main Game di Televisi}

“Setelah menyelidiki fakta dan diskusi yang signifikan, kami pikir ‘Rape Day’ memakan biaya dan risiko yang tidak diketahui dan karenanya tidak akan ada di Steam,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

“Kami menghormati keinginan pengembang untuk mengekspresikan diri, dan tujuan Steam adalah untuk membantu pengembang menemukan audiens,” tambahnya.

Perusahaan mengatakan, pengembang telah memilih konten yang ‘bermasalah’, sehingga sangat sulit bagi perusahaan untuk membantu mereka.

Keputusan ini diambil setelah muncul kemarahan publik atas permainan yang dijadwalkan akan dirilis pada April tahun ini.

Valve sebelumnya mengumumkan  mengadopsi kebijakan “apa pun” yang berkaitan dengan konten di platform Steam, namun mengatakan bahwa mereka telah membuat pengecualian dalam kasus Rape Day.

Beberapa komentator online telah mengkritik Valve karena tidak bertindak tegas terhadap pengembangnya, Desk Plant.

Namun, Desk Plant tidak menyerah begitu saja dan mengklaim akan mencoba mencari cara alternatif untuk menjual dan memasarkan Rape Day.

“Langkah pertama adalah mengatur penjualan game di tempat lain,” tulis pengembang di website yang dipakai untuk mempromosikan game.

{Baca juga: Respawn Blokir 355 Ribu Cheater Game Apex Legends}

Langkah berikutnya, menjangkau pengembang berkualitas lain yang permainannya dilarang, termasuk konten pornografi dan segala hal yang ilegal, untuk mengatur situs khusus yang menjual game porno yang secara moral terlalu tercela untuk Steam.

“Ini akan sedikit memakan waktu, misalnya menemukan payment processor yang tepat untuk proyek semacam itu. Tapi jangan khawatir, itu akan terjadi,” katanya. [BA/HBS]

Sumber: Mirror.co.uk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI