Avatr 12 Buktikan Klaim Koefisien Drag di Tengah Kontroversi

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Dalam industri otomotif listrik, angka koefisien drag (Cd) bukan sekadar statistik. Ini adalah penanda efisiensi aerodinamis yang berdampak langsung pada jarak tempuh dan performa kendaraan. Namun, apa jadinya ketika klaim produsen dipertanyakan publik?

Merek mobil listrik China, Avatr, baru saja menggelar uji terowongan angin (wind tunnel test) secara langsung untuk Avatr 12 pada 9 Mei pukul 18.00 waktu setempat. Langkah ini diambil setelah klaim mereka tentang koefisien drag 0,21 Cd dipertanyakan oleh blogger otomotif “Zurich Bei Le Ye”.

Dalam video viralnya, blogger tersebut mengklaim hasil pengujian independen di China Automotive Technology and Research Centre (CATARC) menunjukkan angka 0,28 Cd—selisih 30% dari klaim resmi Avatr. “Angka ini setara dengan mobil mesin konvensional berusia 20 tahun seperti Passat B5,” tulisnya.

Dari Kontroversi ke Konfrontasi Langsung

Departemen hukum Avatr langsung merespons dengan menyebut informasi blogger itu “sama sekali tidak benar”. Mereka bahkan mengundang Elon Musk—yang dikabarkan membagikan video kontroversial tersebut di X—untuk menyaksikan uji coba langsung. Ironisnya, sang blogger justru mengaku dilarang hadir.

Insiden ini menyoroti ketiadaan standar nasional wajib untuk pengujian hambatan angin di China. Produsen bisa menggunakan berbagai metode, mulai dari prototipe hingga simulasi data, yang berpotensi menciptakan perbedaan antara klaim dan realita.

Hasil Uji yang Mengejutkan

Dalam uji langsung tersebut, Avatr 12 menunjukkan koefisien drag 0,217 Cd pada kecepatan 120 km/jam—22% lebih rendah dari klaim blogger. Pengujian lanjutan dengan roda sport menghasilkan 0,2326 Cd (16,9% lebih rendah), sementara dengan kaca spion konvensional dan suspensi tinggi, angkanya menjadi 0,2509 Cd.

Yang menarik, ketika grille depan dibuka, koefisien drag melonjak ke 0,2743 Cd—hampir sama dengan klaim blogger. Avatr bahkan sengaja memiringkan bodi 5 derajat untuk menunjukkan bagaimana kondisi pengujian mempengaruhi hasil.

Lanskap Kompetisi yang Semakin Ketat

Di tengah kontroversi ini, BYD Han L justru mengumumkan koefisien drag 0,212 Cd—lebih baik dari Avatr 12. Ini menunjukkan bagaimana persaingan sengit di pasar mobil listrik China mendorong inovasi aerodinamis yang luar biasa.

Seperti diungkapkan dalam artikel kami tentang teknologi kecepatan tinggi, aerodinamika menjadi kunci efisiensi baik di darat maupun rel. Pertanyaan besarnya: sejauh mana konsumen bisa mempercayai klaim produsen tanpa standar pengujian yang seragam?

Kontroversi Avatr 12 mungkin baru permulaan. Dengan semakin banyaknya model listrik China yang mengklaim angka Cd di bawah 0,23, industri ini membutuhkan transparansi lebih besar. Bagaimanapun, di era di mana setiap kilometer jarak tempuh sangat berharga, angka koefisien drag bukan lagi sekadar pemanis brosur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI