JAKARTA – Pada Februari lalu, YouTube merilis aplikasi khusus anak, yang mereka namakan YouTube for Kids. Namun alih-alih mendapat pujian, layanan baru ini justru mendapat banyak kritikan karena menampilkan iklan yang tak layak untuk anak-anak.
Beberapa hari setelah diluncurkan, YouTube for Kids langsung sudah menuai kecaman. Layanan ini dikritik karena menampilkan iklan yang memperdaya (deceptive advertising). Ternyata tak sampai disitu, layanan video khusus anak ini kembali mendapat kritikan karena menampilkan konten dewasa.
Seperti dilaporkan Ubergizmo, Rabu (20/5/2015), belum lama ini child and consumer advocacy groups telah mengirimkan surat ke FTC yang berisi protes atas konten yang ditampilkan di YouTube Kids, karena dianggap berbau pornografi.
Dijelaskan bahwa konten yang dimaksud seperti gurauan mengenai pedopihllia dan video yang mengandung bahasa seksual eksplisit. Bahkan grup ini telah mengkompilasi video yang menunjukkan konten-konten tidak pantas tersebut.
Biang masalah ini kemungkinan karena layanan khusus anak itu masih belum sempurna dan perlu pembenahan. Hal ini bisa terjadi kemungkinan karena algoritma yang membutuhkan perbaikan untuk membantu menyaring video-video ini dengan lebih tepat.
“Google berjanji pada orangtua jika YouTube Kids akan memberikan konten yang pantas untuk anak-anak, tetapi mereka gagal untuk menepati janjinya,” kata Aaron Mackey, pengacara yang mewakili child and consumer advocacy groups.
Google sendiri langsung merespon kritikan tersebut. Juru bicara Google mengatakan bahwa pihaknya berusaha membuat tayangan di YouTube Kids layak ditonton anak-anak. Mereka (Google) menyatakan akan menanggapi masukan dengan serius, dan segera melakukan perbaikan. [HBS]
