Telset.id, Jakarta – Youtube memiliki ribuan video musik lawas di platform mereka. Rencananya, situs berbagi video tersebut akan melakukan daur ulang atau remaster terhadap video musik lawas untuk meningkatkan kualitas video dan audionya.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Kamis (20/06/2019), selama ini kualitas video musik lawas terlampau rendah karena sejak awal diperuntukan untuk TV lama dengan satu speaker. Maka Youtube akan mengubahnya.
Bersama Universal Music Group, anak perusahaan Google ini akan mendaur ulang hampir 1.000 video untuk meningkatkan kualitas gambar dan audio. Saat ini lebih dari 100 video musik klasik telah di remaster atau diolah kembali dan sekarang tersedia di platform secara eksklusif.
{Baca juga: YouTube Hapus Video Iklan Obat Ajaib MMS}
Beberapa koleksi video musik lawas yang akan didaur ulang termasuk milik penyanyi kondang, seperti Billy Idol, Janet Jackson, Tom Petty, Beastie Boys, Lady Gaga, Lionel Richie, dan banyak lagi.
Kedua perusahaan berkomitmen penuh untuk membuat ulang hampir 1.000 video musik setiap minggu selama tahun berikutnya. Diharapkan semua akan tersedia di platform sebelum akhir tahun 2020 mendatang.
Sebelumnya, situs berbagi video ini melakukan inovasi baru guna membatasi konten diskriminatif dan konten palsu. Caranya, dengan menghapus lebih banyak channel ekstremis dan memberi penghargaan kepada kreator terpercaya.
YouTube memberlakukan kebijakan baru terkait hal itu setelah berkonsultasi dengan para pakar ekstremisme, supremasi, dan kebebasan berbicara. Bagi YouTube, keterbukaan platform sangat membantu kreativitas dan akses informasi.
{Baca juga: YouTube Semangat Bantai Konten Diskriminatif}
YouTube akan melarang video yang menyatakan bahwa satu kelompok lebih baik dari lainnya atau menyarankan pemisahan berdasarkan kualitas seperti usia, jenis kelamin, ras, kasta, agama, orientasi seksual, atau status veteran.
YouTube bakal pula melarang konten yang menyangkal peristiwa bersejarah yang terdokumentasi secara baik seperti penembakan Sekolah Dasar Holocaust dan Sandy Hook. YouTube pun berencana membatasi penyebaran konten tak masuk akal. [NM/HBS]
Sumber: Ubergizmo