Telset.id, Jakarta – TikTok telah meluncurkan sistem peringkat baru untuk membantu dalam mengidentifikasi lebih banyak konten dewasa, yang disebut Content Level.
TikTok memang telah berupaya mengerjakan berbagai cara baru dalam beberapa bulan terakhir untuk membatasi usia pengguna untuk mengakses konten tertentu sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas untuk meningkatkan fitur keamanan bagi pengguna yang masih anak-anak.
Kini, perusahaan penyedia layanan video asal China tersebut telah memberikan pembaruan untuk upaya tersebut melalui sistem peringkat Content Level.
BACA JUGA:
- Pemerintah AS Larang TikTok Ada di Perangkat Anggota Parlemen
- TikTok dan Samsung Bikin Fitur StemDrop, Ini Keunggulannya!
Dalam sebuah postingan di blog resminya, Tiktok mengatakan bahwa perusahaan telah meluncurkan versi baru dari model sugestive borderline, yang bisa digunakan perusahaan secara otomatis untuk mengidentifikasi konten yang seksual eksplisit.
Model baru ini diklaim akan lebih mampu mendeteksi video yang disebut konten borderline. Konten borderline merupakan sebuah video yang tidak secara eksplisit melanggar aturan aplikasi, tetapi mungkin tidak cocok untuk dilihat oleh pengguna yang lebih muda, menurut juru bicara TikTok.
Selain itu, TikTok bukan satu-satunya platform yang menyaring jenis konten ini dari konten rekomendasi. Instagram juga telah lama berusaha untuk menyaring konten borderline dari rekomendasi.
BACA JUGA:
- ByteDance Pecat Karyawan yang Akses Data Akun TikTok dari Amerika
- ByteDance Siapkan “Streaming Musik TikTok”, Bakal Jadi Pesaing Spotify
Namun, konten dengan tema yang lebih dewasa, tetapi yang tidak memperlihatkan ketelenjangan secara eksplisit, telah lama menjadi fokus yang sulit dideteksi dengan konsisten oleh sistem secara otomatis.
TikTok tidak memberitahu secara spesifik seberapa akurat sistem peringkat baru tersebut bisa mendeteksi konten borderline, tetapi diklaim bahwa dalam 30 hari terakhir perusahaan telah mencegah akun dalam usia remaja melihat lebih dari 1 juta video yang menjurus ke arah seksual.
Sementara itu, aplikasi ini juga meluncurkan fitur untuk para pembuat konten agar videonya dibatasi hanya untuk penonton dewasa. Fitur ini sebelumnya hanya tersedia ketika kreator sedang melakukan siaran langsung dalam bentuk video, tetapi sekarang fitur ini juga bisa diaktifkan untuk video pendek. [FY/HBS]