Telset.id, Jakarta – TikTok kini sedang menghadapi masa sulit dalam menangani konten perang Israel-Hamas dan ujaran kebencian yang terkait, namun kini mereka meningkatkan beberapa insiatif baru.
Pada sisi moderasi, platform sosial ini meluncurkan alat untuk memfilter komentar baru, yang paling menonjol adalah “Mode Peduli Komentar,” yang berfungsi untuk secara otomatis memfilter komentar yang dianggap mirip dengan komentar yang dilaporkan atau dihapus sebelumnya oleh pembuat konten.
Fitur baru lainnya membantu menghilangkan komentar yang dibuat oleh akun yang tidak ada dalam daftar pengikut atau dalam pengikut pembuatnya. Perusahaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pada para pengguna baru terhadap alat ini.
BACA JUGA:
- TikTok Hapus Jutaan Akun Palsu Sejak Perang Israel-Hamas
- TikTok Ciptakan Alat Profil Khusus untuk Musisi dan Artis
Melalui pemberitahuan setelah video pertama meraka diunggah, dan dalam jangka panjang, perusahaan akan menyiapkan program pengujian beta produk untuk mendapatkan masukan langsung dari pembuat konten.
Dikutip Telset dari Engadget pada senin (11/12/2023), bahwa tiktok juga telah membentuk gugus tugas anti kebencian dan diskriminasi baru, dengan harapan dapat secara aktif mendeteksi antisemitisme, Islamofobia, dan tren kebencian lainnya sebelum akan menjadi tidak terkendali.
Tim ini akan bekerja sama dengan para ahli untuk meningkatkan pelatihan bagi moderator yang bertujuan agar dapat mengatasi ujaran kebencian dengan lebih baik, dan mereka akan memperluas komunitas kreator yang dikelolanya ke komunitas Yahudi dan antar agama lainnya, serta API dan LBGTQ+, pada tahun depan.
Informasi tersebut menambahkan bahwa TikTok berencana untuk memperluas akses ke API penelitiannya kepada kelompok masyarakat sipil seperti diminta oleh Liga anti Pencemaran Nama Baik selama bertahun-tahun sehingga merekapun dapat lebih memahamu jenis konten yang menyebar Tiktok.
Hal ini tentu sangat kontras dengan bagaiman X terutama Elon Musk yang membatasi akses peneliti media sosial ke platformnya, sementara itu X terus menyangkal melakukan kesalahan atas tuduhan konten antisemit.
Meskipun peningkatan upaya TikTok mungkin tidak meyakinkan mereka yang asih menuduh algoritmanya membias, platform tersebut setidaknya terus mengahpus sejumlah besar konten yang menyinggung
BACA JUGA:
- Cara TikTok Atasi Konten Sesat Soal Konflik Israel-Palestina
- Pengguna TikTok Bisa Posting Video dari Aplikasi Pihak Ketiga
Kini angka terbaru mengenai video yang dihapus di wilayah konflik telah mencapai 1,3 juta, antara tanggal 7 oktober dan 30 November. Jumlah ini termasuk konten yang mempromosikan Hamas, ujaran kebencian, terorisme serta informasi yang salah.