Telset.id, Jakarta – Kali pertama hadir, Google Maps menampilkan peta dunia dalam bentuk “Bumi datar”, yang juga dikenal dengan nama Proyeksi Mercator. Namun, ada masalah di mana sistem itu membuat sebagian kawasan menjadi terlihat lebih besar dari sebenarnya.
Peta dengan proyeksi mercator akan memperlihatkan bahwa Greenland yang memiliki ukuran 836.300 mil persegi jadi tidak jauh berbeda dari benua Afrika yang memiliki ukuran 11,73 juta mil persegi.
Tak heran jika kemudian banyak pengguna merasa aneh dengan tampilan tersebut. Google lalu memperbaiki problem itu dengan menghadirkan pembaruan terbaru untuk Google Maps.
Mulai Kamis (2/8), Google mengumumkan bahwa Google Maps tidak lagi menggunakan proyeksi mercator, tetapi menunjukkan Bumi sebagai bola atau globe.
Baca juga: Google Maps Punya Fitur Baru, For You dan Your Match
Jadi, saat melakukan zoom out di Google Maps, pengguna akan melihat tampilan Bumi dari luar angkasa, bukan peta data. Google mengumumkan pembaruan itu melalui Twitter.
“Dengan Mode 3D Globe untuk Google Maps via desktop, proyeksi Greenland tidak lagi sebesar Afrika. Pengguna cukup melakukan zoom out sampai maksimal,” kata Google.
Dilaporkan CNET, Model 3D Globe untuk Google Maps baru tersedia dalam versi desktop. Sama seperti Google Earth, inovasi itu merupakan bagian dari usaha Google untuk menunjukkan representasi Bumi yang lebih akurat.
Baca juga: Google Maps Siapkan Fitur Floating, Apa Itu?
Menariknya, pembaruan untuk Google Maps itu berlaku untuk semua peramban berkat standar Web GL global. Google berjanji segera menyajikan mode serupa untuk versi mobile, baik iOS maupun Android. [SN/HBS]
Sumber: Cnet