Telset.id, Jakarta – YouTube mengumumkan perubahan cara penyajian iklan. Disebutkan, bahwa perubahan tersebut akan dimulai dari desktop, kemudian berlanjut ke aplikasi versi mobile dan televisi.
Menurut pernyataan resmi YouTube yang dilansir BGR, perubahan itu berupa fitur yang menyajikan dua iklan berturut yang dapat dilewati sebelum memulai pemutaran video.
Penonton yang menguji fitur baru tersebut akan memiliki pilihan menonton kedua iklan sebelum memutar video atau menyaksikan lebih banyak iklan.
Aplikasi berbagi video itu menyebut bahwa penonton yang menyaksikan iklan berturut sebelum konten dimulai akan menonton 40 persen iklan selama video diputar. Berdasarkan penelitian, pengiklan memperoleh peningkatan pencapaian unik sebesar delapan persen hingga 11 persen.
Metrik tersebut mengukur jumlah satu pengguna yang menonton iklan tertentu. Pengukuran itu menyatakan bahwa semakin sedikit penonton YouTube terganggu oleh iklan saat menonton, semakin besar peluang menyaksikan iklan yang disajikan.
Menariknya, jumlah penonton YouTube di televisi meningkat secara signifikan, lebih cepat ketimbang pertumbuhan jumlah penonton di desktop atau via perangkat mobile. Secara keseluruhan, 180 juta jam konten YouTube ditonton via televisi per hari.
Selain itu, lebih banyak penonton menemukan konten dari halaman Home dibanding dari email. Selama tiga tahun terakhir, pengguna telah meningkatkan jumlah waktu yang dihabiskan untuk menikmati konten yang ditemukan di halaman Home.
Belum lama ini, survei Pew Research Center mengungkapkan bahwa mayoritas pengguna YouTube ternyata kepo untuk melakukan hal baru. Survei melibatkan 4.594 orang dewasa di Amerika Serikat. Dari jumlah itu, 51 persen di antaranya menggunakan YouTube untuk tahu melakukan hal baru.
Sebelumnya dikabarkan YouTube sedang mencari kue iklan yang lebih besar. Artinya, YouTube akan mengumpulkan lebih banyak data pengguna. Website video milik Alphabet ini akan meluncurkan alat baru untuk membantu pengiklan menjangkau pelanggan dengan lebih baik.
Satu di antara fitur baru ini memungkinkan pengiklan menawarkan tiket, sembari penonton sedang menonton cuplikan film.
Untuk dapa melakukan hal itu, YouTube akan mengumpulkan data di lokasi pengguna. Alat lain akan menyampaikan informasi yang telah ditingkatkan tentang demografi pengguna, serta visibilitas dan dampak dari kampanye iklan.
Gagasannya, untuk memberi pengiklan lebih banyak pengetahun tentang cara menjangkau lebih banyak penonton. Pengumpulan data bukanlah hal baru, tetapi pengiklan lebih rela membuang uangnya dengan alat baru. [BA/HBS]
Sumber: BGR