Telset.id, Jakarta – Sebuah perusahaan antivirus bernama eScan mengklaim bahwa MIUI, sistem operasi Android milik Xiaomi memiliki sebuah bug yang cukup berbahaya. Mereka mengklaim bahwa bug ini berpotensi untuk mengkloning data yang ada di dalam ponsel pengguna.
Lebih lanjut eScan memaparkan bahwa bug ini terdapat pada sistem aplikasi bawaan yang bernama Mi Mover. Apliaksi ini memungkinkan pengguna mentransfer pengaturan dan data dari ponsel pintar lama ke yang baru dengan praktis dan mudah.
Akan tetapi, melansir dari laman Gizmo China, aplikasi ini mematikan sistem perlindungan sandbox pada Android. Hasilnya, aplikasi dapat dibuka meski tanpa menggunakan kata sandi.
Risiko lainnya adalah data pada pengaturan (settings) dan data di ponsel pintar Xiaomi dapat dikloning orang lain dengan sangat mudah. Namun sayang, eScan tidak menjelaskan MIUI versi berapa yang menyimpan bug tersebut.
Mendengar hasil penelitian tersebut, Xiaomi angkat bicara. Salah satu raksasa vendor ponsel pintar asal Tiongkok tersebut berjanji akan melakukan segala upaya untuk menjamin produk dan layanan nya memenuhi kebijakan perihal privasi.
Akan tetapi, mereka belum menjelaskan kapan tepatnya bug ini akan diperbaiki. Untuk sementara ini, pihak Xiaomi mengimbau para pengguna agar memberikan PIN, pattern lock, atau perlindungan fingerprint untuk meminimalisir risiko pencurian pengaturan dan data. [NC/MS]