Telset.id – Jika Anda pengguna setia Threads, bersiaplah untuk melihat lebih banyak iklan di feed. Meta baru saja mengumumkan uji coba iklan video di platform mirip Twitter ini, menandai langkah agresif mereka dalam monetisasi.
Di acara IAB NewFronts, Meta mengungkap rencana mereka menguji video iklan dengan format 19:9 atau 1:1 yang akan muncul di antara postingan biasa. Meski belum dijelaskan skala pastinya, perusahaan menyebut hanya “sejumlah kecil” pengiklan yang terlibat dalam tahap awal ini.
Strategi Monetisasi yang Terus Berlanjut
Ini bukan pertama kalinya Meta mencoba memonetisasi Threads. Sejak awal tahun, platform sudah menguji berbagai format iklan. Seperti dilaporkan sebelumnya, mereka juga bereksperimen dengan fitur topik untuk meningkatkan engagement.
Yang menarik, Meta tampaknya mengulangi pola yang sama seperti yang mereka lakukan di Facebook: perlahan tapi pasti meningkatkan kehadiran iklan hingga akhirnya mendominasi feed pengguna. Sebuah strategi yang terbukti menghasilkan pendapatan besar, tapi sering dikritik karena mengurangi pengalaman bersosialisasi yang organik.
Baca Juga:
Reaksi Pengguna dan Masa Depan Threads
Respons pengguna terhadap perkembangan ini beragam. Sebagian memahami kebutuhan monetisasi, sementara yang lain khawatir Threads akan bernasib sama seperti Instagram yang kini dipenuhi konten komersial. “Kami ingin platform tetap menjadi tempat untuk percakapan nyata,” kata seorang perwakilan Meta, meski tanpa menjelaskan bagaimana mereka akan menyeimbangkan kepentingan bisnis dan pengalaman pengguna.
Bersamaan dengan pengumuman ini, Meta juga memperkenalkan “Reels trending ads” untuk Instagram. Iklan ini akan muncul di samping video-video populer, menawarkan exposure besar bagi pengiklan. Langkah ini menunjukkan konsistensi Meta dalam mengembangkan strategi iklan di seluruh ekosistem aplikasinya.
Dengan pertumbuhan pesat Meta AI yang mencapai 500 juta pengguna, perusahaan jelas sedang membangun infrastruktur iklan yang terintegrasi di seluruh platform mereka. Pertanyaannya sekarang: sampai sejauh mana pengguna bisa toleran dengan invasi iklan ini sebelum mencari alternatif lain?