Telset.id, Jakarta – Microsoft menggunakan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk aplikasi Microsoft Excel. Lewat teknologi itu, Excel mampu memasukkan dan olah data dengan memindai gambar atau foto.
Menurut Ubergizmo, seperti dilansir pada Senin (04/03/2019), fitur ini memungkinkan pengguna untuk dapat langsung mengolah data dari sebuah gambar dan foto.
Misalnya, saat pengguna memiliki salinan kertas berisi data-data. Maka data tersebut bisa dimasukkan ke Microsoft Excel dan diolah langsung tanpa harus memasukkan ulang data itu satu per satu.
{Baca juga: Pria ini Habiskan 9 Jam Untuk Menghitung Jumlah Baris Microsoft Excel}
Cara untuk menggunakannya tidaklah sulit. Pengguna harus membuka Microsoft Excel di smartphone atau tablet mereka. Kemudian, tekan tombol “Insert data from picture” untuk melakukan perhitungan.
Tapi sebelumnya, Anda harus menyesuaikan posisi kamera dengan data, sampai semuanya masuk dalam frame berwarna merah. Jika sudah, tekan tombol bulat untuk mengambilnya.
Mesin AI yang ada di Excel nanti akan memproses gambar dan memasukkan data-data ke tabel dalam aplikasi secara otomatis. Tidak hanya mengimpor data, mesin AI juga memungkinkan pengguna memperbaiki masalah yang ditemukan selama proses konversi tersebut.
Setelah proses konversi selesai, Excel akan menampilkan data yang ditabulasi dengan rapi ke dalam spreadsheet. Terlihat menarik dan berguna, tapi sayangnya Microsoft tidak menyebutkan apakah fitur ini bersifat Beta, dan tersedia sebagian dari Office Insiders atau tidak.
Namun tampaknya, fitur tersebut akan hadir dalam beberapa bulan ke depan. Dan, siap dirilis ke semua pengguna Microsoft Office Insiders dan Microsoft Office 365.
{Baca juga: Riset: Teknologi AI akan Semakin Banyak Digunakan di 2019}
Teknologi AI diprediksi semakin menjadi primadona di tahun 2019 ini. Menurut Hendra Lesmana, selaku Country General Menager Dimension Data Indonesia, ada beberapa tren yang akan menentukan lanskap teknologi bisnis di tahun depan, salah satunya dalah penggunaan AI.
Menurutnya, sejak tahun 2018 penggunaan teknologi ini sudah diperkenalkan, sehingga tahun depan akan semakin banyak dirasakan. Ia mengatakan, AI akan memberi perusahaan kemampuan untuk menggabungkan skenario, meningkatkan pemahaman dan membuat keputusan prediktif secara real-time tentang kebutuhan dan perilaku pelanggan.
“Ini adalah perubahan pola pikir yang berfokus pada costumer,” tuturnya. (NM/FHP)