Telset.id, Jakarta – LinkedIn saat ini sedang menguji fitur AI baru untuk membantu para pencari kerja membuat surat lamaran yang dipersonalisasikan untuk dikirim ke berbagai perusahaan.
Namun, fitur baru ini hanya tersedia untuk para pelanggan premium. Para pelanggan premium diumungkinkan membuat pesan seperti surat lamaran singkat berdasarkan informasi dari profil kandidat, deskripsi pekerjaan, dan profil manajer perekrutan.
Dilansir Telset dari Gizmochina, fitur ini membuat para pencari kerja dapat dengan mudah mengirim pesan yang dipersonalisasi yang memperlihatkan keahlian dan pengalaman mereka langsung ke manajer perekrutan melalui LinkedIn.
BACA JUGA:
- Neuralink Dapat Izin Memasukkan Chip ke Otak Manusia
- Bela Elon Musk, Bos LinkedIn Sebut Donald Trump ‘Anak Kaya Manja’
- Penipuan Kripto Marak di LinkedIn, Begini Modusnya!
Fitur pembuat surat lamaran kerja bertenaga AI dari LinkedIn diharapkan dapat menghemat banyak waktu dan tenaga bagi para kandidat pencari kerja, serta membuat proses pencarian pekerjaan semakin efektif dan efisien.
Fitur baru ini juga bukan yang pertama kalinya, karena sebelumnya LinkedIn telah bereksperimen dengan fitur AI untuk penulisan profil dan teks yang ditulis oleh teknologi AI untuk artikel kolaboratif.
Tetapi, fitur baru ini merupakan langkah maju dalam pemanfaatan AI dalam proses rekrutmen, karena memungkinkan pencari kerja dengan cepat dan mudah untuk membuat pesan yang dipersonilasasi berdasarkan peluang kerja tertentu.
Pesan yang dihasilkan AI ini seperti kalimat pembuka surat lamaran dan disesuaikan berdasarkan isi profil kandidat, deskripsi pekerjaan, hingga profil manajer perekrutan. Fitur ini bisa berpotensi menjadi perubahan bagi pencari kerja, karena fitur ini memungkinkan penggunanya lebih menonjol dibandingkan pelamar lain dengan menunjukan kelebihannya.
Meskipun pesan yang dihasilkan AI sangat dipersonalisasi, tetapi LinkedIn memastikan bahwa kandidat tetap harus menyesuaikan dan mengedit teks untuk memastikan pesan sesuai dengan kemampuan dan pengalaman kandidat secara akurat.
Ini adalah tanda bahwa meskipun AI dapat membantu menghasilkan konten, namun manusia tetap penting untuk memantau agar hasil akhirnya akurat dan efektif.
BACA JUGA:
- Bos Google Sebut Teknologi AI Bukan Ancaman Bagi Manusia
- Khawatir AI Bakal Buat Kekacauan, Bos AI Google Pamit Mundur
Selain itu, hal lain dari LinkedIn yang berpotensi bertenaga AI adalah proses perekrutan kerja, dengan menggunakannya untuk menganalisis perekrutan dan menyarankan kandidat potensial.
Fitur yang kemungkinan akan menggunakan AI ini dapat membantu perusahaan menyederhanakan proses rekrutmen dengan mengidentifikasi kandidat yang paling memenuhi syarat untuk posisi terentu dengan cepat. [NM/HBS]