Telset.id, Jakarta – Ada banyak informasi tentang Covid-19 yang menyesatkan di media sosial. Untuk mencegah hal itu, Twitter mulai memberikan lebel pada tweet konten Covid-19 yang menyesatkan.
Untuk membantu ketidakjelasan di tengah masyarakat, seperti dilaporkan Ubergizmo, Twitter mengumumkan mulai menerapkan label serta peringatan di cuitan yang mungkin berisi informasi menyesatkan.
{Baca juga: Twitter Buka Akses untuk Peneliti Pelajari Cuitan Covid-19}
“Kami dapat menggunakan label dan pesan peringatan untuk memberikan penjelasan atau klarifikasi tambahan dalam situasi di mana risiko bahaya terkait cuitan membingungkan meski tak parah,” ujar pihak Twitter.
Dikutip Telset.id, Selasa (12/5/2020), Twitter akan memilih antara menerapkan label ke cuitan atau untuk klaim menyesatkan yang lebih parah. Twitter akan menambahkan peringatan sebelum cuitan ditampilkan.
Label Twitter juga akan berisi tautan ke halaman khusus atau sumber tepercaya eksternal yang memberi informasi tambahan kepada pengguna dan mungkin lebih akurat tentang klaim yang dibuat dalam cuitan.
Dalam kasus yang lebih parah sehubungan dengan klaim yang menyesatkan, Twitter menyatakan tak akan berpikir dua kali untuk menghapus cuitan yang terbukti salah kaprah. Kali ini, Twitter pilih tak pandang bulu.
“Melayani percakapan publik tetap menjadi misi utama kami. Kami akan terus bekerja untuk membangun alat dan menawarkan konteks sehingga orang dapat menemukan informasi kredibel di Twitter,” katanya.
Sebelumnya dikabarkan Twitter akan sensor cuitan yang kurang pantas. Minggu ini, Twitter mulai menguji fitur yang meminta pengguna untuk memperbaiki cuitan bernada menyinggung sebelum dikirim.
{Baca juga: Twitter akan “Sensor” Cuitan yang Kurang Pantas}
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Kamis (7/5/2020), pengguna yang menulis cuitan menggunakan “bahasa ofensif atau menyakitkan” diminta untuk mempertimbangkan kembali sebelum menekan tombol “kirim”.
Fitur eksperimental tersebut akan memberi tahu pengguna yang mencoba mengirim cuitan berpotensi vulgar. Perusahaan mengemukakan bahwa pengujian sensor cuitan ini sedang dilakukan dan akan berlaku sampai beberapa minggu ke depan.
Satu hal yang perlu diketahui, cuitan yang harus dipertimbangkan ulang hanya berlaku untuk yang berbahasa Inggris. Sayang, belum ada penjelasan apakah fitur itu berlaku untuk pengguna di seluruh dunia atau negara tertentu saja. [SN/HBS]