Identifikasi Perangkat Pengambil Gambar Bisa Lewat Foto

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Banyak orang yang kini mengunggah foto di media sosial dan mengaku telah memotretnya menggunakan smartphone kenamaan. Padahal, mereka mengambil gambar tersebut menggunakan smartphone lain, atau bahkan malah menggunakan kamera DSLR.

Namun, klaim atau penipuan itu tidak akan bisa terjadi lagi. Pasalnya, para peneliti dari Universitas Buffalo mengklaim bahwa mereka dapat mengidentifikasi perangkat apa yang digunakan untruk mengambil gambar, dengan cara menggunakan foto hasil jepretan dari perangkat terkait.

Para peneliti mengatakan bahwa dengan mengidentifikasi cacat dalam ‘Imaging Digital’ yang disebut photo-response non-uniformity (PRNU) untuk mengidentifikasinya. Hal ini dikarenakan setiap pabrikan memiliki PRNU yang berbeda.

[Baca juga: Bosan Follow Orang? Mending Follow Hashtag di Instagram]

“Seperti kepingan salju, tidak ada dua smartphone yang sama. Setiap perangkat, terlepas dari produsen atau pembuatnya, dapat diidentifikasi melalui pola pencitraan mikroskopis yang ada di setiap gambar yang mereka ambil,” ujar pemimpin penelitian tersebut, Kui Ren, seperti dikutip dari laman The Verge.

PRNU sendiri terjadi saat ketidaksempurnaan dalam proses pembuatan sensor dari masing-masing perangkat. Variasi tersebut dapat menyebabkan jutan piksel di sensor sebuah kamera memproyeksikan warna yang lebih terang atau gelap dari sensor lainnya.

Memang, untuk melihat hal ini tidak dapat menggunakan mata telanjang. Untuk mengidentifikasinya harus menggunakan sebuah filter khusus untuk memunculkan pola tersebut.

[Baca juga: Uber Janji Kasus Kebocoran Data Tak akan Terulang]

Jika dari metode sebelumnya diperlukan 50 foto untuk mengidentifikasi perangkat yang mengambilnya, maka dengan metode ini hanya diperlukan satu foto saja. Hal ini dikarenakan metode ini akan mengidentifikasi noise, yang ada di sebuah gambar.

Yang paling mengejutkan adalah akurasi dari teknik ini yang mencapai 99,5 persen. Bahkan para periset mengatakan proses identifikasi ini suatu hari nanti bisa digunakan untuk otentikasi saat menarik uang tunai, atau membeli sesuatu.

Studi tersebut juga menemukan bahwa analisis foto dapat menghentikan serangan potensial seperti pelanggan dapat memasok bisnis dengan foto yang diambil dari smartphone mereka yang digunakan sebagai referensi – sidik jari PRNU.

Setiap kali pelanggan membeli sesuatu, pengecer dapat meminta pelanggan untuk memotret dua kode QR yang di presentasikan di ATM atau layar. Melalui sebuah aplikasi, pelanggan kemudian dapat mengirimkan foto tersebut kembali ke pengecer untuk dapat memeriksa gambar dan PRNU, yang akan memverifikasi perangkat yang melakukan pembelian.

[Baca juga: Ini 10 Topik yang Paling Dicari Netizen di Google]

Namun para periset memberikan catatan bahwa peretas berpotensi dapat menghapus PRNU. Namun dengan mencantumkan kode QR, hal ini dapat diminimalisasi.

“Studi pengguna kami menunjukkan bahwa otentikasi berbasis PRNU adalah pendekatan yang menjanjikan untuk keamanan,” tulis para peneliti di koran tersebut.

Tapi, teknologi ini baru bisa mengidentifikasi smartphone dengan kamera tunggal. Sedangkan smartphone dengan kamera ganda belum bisa diidentifikasi oleh mereka. [NC/HBS]

SourceThe Verge

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI