Telset.id, Jakarta – Indonesia kedatangan jejaring sosial baru bernama Hyppe. Media sosial karya anak bangsa ini akan didukung dengan teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologinya.
PT Hyppe Teknologi Indonesia sebagai pengembang dari aplikasi jejaring sosial ini melihat peluang di tengah tingginya adopsi media sosial di Indonesia.
Media sosial ini diklaim cocok untuk para content creator, dengan konten-konten yang lagi digemari saat ini, seperti khusus video, foto, musik, hingga game online
Hyppe Teknologi Indonesia merupakan perusahaan startup teknologi lokal yang didirikan tahun 2018, dan mengangkat brand Hyppe sebagai umbrella brand-nya.
President Director PT Hyppe Teknologi Indonesia Hondo Widjaja mengatakan sektor yang menggunakan media daring sebagai motor usahanya akan tetap memimpin bisnis global.
{Baca juga: 15 Situs Nonton Film Online Gratis, Link Terbaru 2020!}
Dia pun menukil hasil riset Hootsuit yang menyebutkan jumlah pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 160 juta atau 59 persen dari total jumlah penduduk.
Dengan jumlah pengguna yang sangat masif, waktu rata-rata penggunaan media sosial di Indonesia juga sangat tinggi, mencapai 3 jam 26 menit per hari atau di atas rata-rata global yang 2 jam 24 menit per hari.
Keunikan lainnya, rata-rata penduduk Indonesia memilik sekitar 10 akun media sosial per orang, baik aktif maupun tidak aktif menggunakannya.
Selain itu, 65 persen pengguna media sosial di Indonesia memanfaatkan platform tersebut untuk bekerja.
“Masih sangat terbuka kesempatan bagi Indonesia untuk memiliki media sosial sendiri yang tidak hanya bisa dibanggakan, melainkan juga bisa bersaing di tingkat global,” kata Hondo Widjaja dalam keterangannya, Senin (30/6/2020).
Jejaring Sosial Berbasis Blockchain
Hyppe saat ini memiliki 10 fitur yang disiapkan. Yakni HyppeVid (large video content/landscape video), HyppeDiary (short video content/portrait video), HyppeStory (flash stroy), HyppeChat (chatting platform/avatar chat).
Kemudian fitur lainnya adalah HyppeCompetition (competition platform), HyppeSound (audio content & music player), HyppePic (photo/image content), HyppeScript (documents content/text format), HyppeLive (live streaming platform), HyppeGames (interactive/online games).
10 fitur tersebut akan menjadi satu kesatuan dalam aplikasi media sosial Hyppe yang akan didukung dengan teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologinya.
Melihat fitur serta teknologi yang diusung, Hyppe akan menjadi salah satu platform yang cocok bagi para content creators dalam menuangkan ide kreatif mereka, sekaligus memonetisasi serta menjaga hak kepemilikan konten mereka.
Hyppe juga merupakan ”sharing economy platform”, sehingga tidak hanya menjadi surga bagi content creators, pengguna atau viewer/penonton pun tak luput dari perhatian.
{Baca juga: HARA Tampil Sebagai Top 8 Startups Berbasis Blockchain}
Mereka juga akan mendapat penghasilan melalui iklan konten dan iklan sponsor yang mereka tonton di aplikasi Hyppe.
Sementara itu, Magin M, Vice President & Technology Advisor Hyppe Technology menambahkan bahwa sudah saatnya para content creator sadar akan pentingnya menjaga hak kepemilikan konten mereka.
Sebab, menurutnya, kontenlah yang memiliki kontribusi terbesar akan perkembangan jejaring sosial, sekaligus merupakan aset yang sangat berharga yang juga akan menjadi sumber passive income buat mereka.
“Atas dasar itu, kami menerapkan teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologi dalam Aplikasi media sosial Hyppe, untuk mencatat dan menjaga data hak kepemilikan konten mereka,” terang Magin.
Dengan konsep dan fitur yang ada di Hyppe, aplikasi ini diklaim bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi seluruh pengguna serta menjadi sasaran yang tepat bagi pelaku bisnis.
Teknologi yang diusung akan menjaga hak kepemilikan konten sekaligus membantu meminimalisir penyebaran informasi hoaks di jagad maya.
Vice President Hyppe Technology Sammy Goh mengatakan, PT Hyppe Teknologi Indonesia telah bermitra dan menggandeng dua perusahaan teknologi raksasa dunia dalam membangun dan mengembangkan aplikasi Hyppe sebagai platform media sosial.
Saat ini Hyppe sedang melakukan finalisasi rencana pembangunan data center yang akan berpusat di kawasan kota digital, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang.
{Baca juga: 10 Situs Nonton Film Online Gratis Terbaru 2020, Pengganti IndoXXI}
“Kami berharap kepada seluruh stakeholder untuk terus memberikan dukungan kepada setiap karya anak bangsa demi kemajuan serta kesejahteraan bersama sehingga Indonesia mampu bangkit dan bersaing, khususnya di sektor teknologi,” kata Sammy Goh.
Kapan aplikasi Hyppe akan tersedia? Menurut Hondo Widjaja, saat ini aplikasi tersebut sedang di develop.
“Yang jelas akan kami luncurkan tahun ini, ditunggu saja!,” ujar pria yang akrab disapa Hanny Yong itu. [HBS]