Hebat, Remaja Ini Ciptakan Aplikasi Pendeteksi Penyakit Mata

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Seorang gadis asal India berhasil menciptakan lensa yang terbuat dari 3D printer, dan membuat aplikasi pendeteksi penyakti mata berupa retinopati diabetik. Penemuan ini cukup mengejutkan, karena untuk mendiagnosa penyakit mata membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi.

Gadis bernama Kavya Kopparapu mengaku membuat alat ini berawal dari masalah kakeknya yang tinggal di sebuah kota kecil di India Timur, yang mengalami kesulitan mendapatkan diagnosa penyakit matanya.

“Kesulitan untuk mendapatkan diagnosis adalah masalah terbesar di India. Ada program untuk mengirimkan dokter ke desa dan tempat kumuh, tapi ada begitu banyak pasien sementara jumlah dokter mata sedikit,” ujar Kopparapu, seperti tim Telset.id kutip dari laman The Verge.

Berangkat dari masalah itulah, Kopparapu menggunakan ilmu komputer yang dikuasainya untuk menciptakan sebuah sistem diagnosis yang berdasarkan dari Artificial Intelligence (AI). Dia melatih AI tersebut sehingga dapat mendeteksi penyakit tersebut.

Saat mengembangkan AI dan juga lensa tersebut, gadis berusia 16 tahun ini berbicara dengan semua ahli yang bisa dia temui. Mulai dari dokter mata, peneliti syaraf, sampai ahli AI.

Baca Juga: Aplikasi Dokter Online Terbaik

Setelah mempelajari dengan seksama, tim yang terdiri dari adik dan seorang teman sekolahnya tersebut memutuskan untuk menggunakan model AI yang dikembangkan oleh peneliti Microsoft.

Mereka kemudian menggunakan database dari National Institutes of Health yang memiliki sekitar 34 ribu hasil pemindaian untuk mengajari AI yang mereka kembangkan.

Saat ini, Kopparapu dan timnya masih terus mengembangkan AI tersebut. Pada akhirnya, Kopparapu bekerja sama dengan Aditya Jyot Eye Hospital di Mumbai, India untuk menguji aplikasinya yang bernama Eyeagnosis pada Oktober 2016.

Hasilnya, alat ini dapat mendeteksi penyakit mata, serta dapat menunjukkan pembuluh darah dan detail lain yang terdapat pada mata. Penemuan ini patut diangungi jempol, karena seorang bocah berusia 16 tahun bisa menciptakan AI yang rumit. [NC/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI