Telset.id, Jakarta – Google kabarnya telah mengubah kebijakan membingungkan yang tampaknya mengizinkan aplikasi pelacak yang memungkinkan pengguna untuk menguntit pasangannya.
Google mengeluarkan pembaruan untuk kebijakan di Play Store yang mengatur aplikasi “stalkerware” yang melacak lokasi pengguna dan informasi pribadi lain tanpa sepengetahuan atau diam-diam.
{Baca juga: Aplikasi Pelacak Corona Singapura Ternyata Buatan Anak SMA}
Seperti dilansir New York Post, aplikasi itu terkadang dipasarkan sebagai alat untuk membantu menangkap pasangan yang selingkuh, dibuat untuk menipu pengguna agar percaya tidak sedang dilacak.
Dikutip Telset.id, Senin (21/9/2020), aplikasi tersebut menimbulkan ancaman karena dapat memfasilitasi “aksi kekerasan dalam rumah tangga dan berbasis gender, serta tindakan pelecehan seksual.
Versi sebelumnya dari kebijakan alat “penguntit” Google yang berlaku pada Agustus 2020 dapat digunakan untuk melacak seseorang tanpa sepengetahuan atau izin dengan pemberitahuan dan ikon identifikasi.
Menurut lembaga nirlaba, orang tua tidak dapat menggunakannya untuk melacak anak-anak meskipun klausul lain secara eksplisit mengizinkan aplikasi dibuat untuk “pemantauan anggota keluarga.
{Baca juga: Geolocation, Musuh Besar Pasangan Doyan Selingkuh}
Kebijakan baru Google, yang berlaku mulai 1 Oktober 2020, lebih jelas mengizinkan aplikasi pelacakan anak, tetapi melarang aplikasi yang mungkin digunakan untuk diam-diam melacak pasangannya.
Selain Google, teknologi pelacak pasangan juga disematkan pada mobil Tesla, yang juga bisa menjadi barang bukti perselingkuhan.
Sudah jadi rahasia umum kalau setiap mobil Tesla dilengkapi fitur pelacakan GPS real-time built-in yang terhubung ke smartphone pemilik sehingga memudahkan untuk melihat fungsi dan sejarah Geo-location mobil.
{Baca juga: Waduh! Suami Pergoki Isterinya Selingkuh dari Foto Google Street View}
Jadi, kalau pasangan main serong menggunakan mobil Tesla, Anda dapat dengan mudah melacaknya dan membuktikan kalau dia telah selingkuh. [SN/HBS]