Telset.id, Jakarta – Tindak pelecehan yang terjadi di media sosial bukanlah sebuah hal yang baru. Mulai dari kasus pelecehan biasa hingga pelecehan seksual pernah terjadi di hampir seluruh platform media sosial.
Oleh karena itu, baru-baru ini Facebook meluncurkan dua alat terbaru di dua platform mereka, yakni Facebook dan Messenger. Kedua alat terbaru ini diklaim dapat membantu mengurangi tindak kasus pelecehan yang terjadi di platform mereka.
Dalam sebuah pemberitahuan yang diterima oleh tim Telset.id, kedua fitur ini memiliki kemampuan yang diklaim dapat menurunkan kasus pelecehan di media sosial. Yang pertama adalah alat ‘Mencegah Kontak yang Tidak Diinginkan‘.
[Baca juga: Facebook Sebut Semakin Aktif di Medsos Lebih Baik]
Fitur ini memiliki fungsi untuk mendeteksi dan mencegah seseorang dalam menciptakan akun palsu, dengan melakukan pemindaian alamat IP. Jika seseorang telah melakukan pendaftaran sebuah akun di satu IP, maka Facebook berhak untuk menolak pembuatan akun baru.
Hal ini dilakukan agar para orang yang ingin melakukan pelecehan terhadap orang lain, menjadi tidak bisa melakukannya dikarenakan tidak bisa membuat akun palsu.
Kemudian, alat kedua diberi nama ‘Mengabaikan Pesan‘. Alat ini memiliki fungsi untuk memblokir atau mengabaikan pesan dari pengguna Facebook yang tidak sering melontarkan aksi pelecehan terhadap diri mereka.
[Baca juga: Cegah Pengguna Saling Unfriend, Facebook Rilis “Snooze”]
Nantinya, pesan-pesan tersebut akan masuk ke sebuah folder khusus bernama ‘Filtered Messages’. Nantinya, jika para pengguna sudah siap untuk melihat isi dari pesan dari orang yang di blokir, mereka dapat membacanya.
Sebagai informasi, Facebook telah melakukan beberapa cara demi mengurangi tindak pelecehan di platform mereka. Selain itu, mereka juga telah melakukan berbagai cara untuk mencegah peredaran hoax di platform mereka.
Sayangnya, hingga saat ini masih belum ditemukan alat yang benar-benar bisa dianggap menyelesaikan kedua masalah tersebut secara tuntas. Yah, kini yang kita bisa lakukan hanyalah menunggu hingga mereka dapat mencari solusi yang tepat. [NC/HBS]