Telset.id, Jakarta – Facebook sudah mempersiapkan platform Watch selama berbulan-bulan. Setelah diluncurkan pada Agustus 2017 lalu, sesungguhnya platform ini sudah banyak menarik perhatian dengan banyak sekali penonton video di dalamnya (setidaknya untuk pemirsa di Amerika Serikat).
Facebook bahkan sudah menghabiskan dana hingga USD 1 milyar atau sekitar Rp 13 triliun untuk menayangkan video-video original, dengan harapan bisa menarik perhatian Netflix dan Hulu—keduanya juga sudah memasang iklan di video-video Watch.
Seperti dilaporkan oleh CNBC, Facebook saat ini tengah melobi para media buyer soal memperluas layanan Watch kepada para kreator video indivual untuk menyaingi konsep bisnis YouTube yang serupa.
Menurut sumber-sumber CNBC, Facebook ingin menciptakan sebuah sistem periklanan bertingkat yang memungkinkan pembuat video mengunggah konten mereka secara gratis.
Nantinya, para kreator video akan bisa memperoleh pendapatan dari iklan yang dimasukkan ke dalam video mereka. Dengan begitu Facebook bisa mengisi platform Watch-nya dengan konten yang tidak harus dibayar di muka.
[Baca juga: Watch, Layanan Video Facebook Pesaing Youtube]
Sumber CNBC juga mengatakan bahwa Facebook akan membayar hak paten video milik para kreator video di kisaran USD 10 ribu sampai USD 500 ribu atau sekitar Rp 6 milyar per episode. Sementara video lainnya dapat diunggah secara gratis dengan status kemitraan dengan Facebook.
Ditekankan kembali lewat CNBC, saat ini semakin sulit bagi kreator video untuk mendapatkan uang di YouTube, meskipun perusahaan milik Google tersebut sudah mencoba memperbaikinya.
Oleh karena itu, Facebook juga memanfaatkan platform video untuk dapat mempertahankan para penggunanya agar tidak beralih ke situs lain, seperti yang seringkali terjadi belakangan ini.[WIN/HBS]