Elon Musk Sebut Grok 3 Segera Rilis, Lebih Cerdas Dari Sebelumya

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Elon Musk terus mendorong inovasi di dunia kecerdasan buatan melalui perusahaannya, xAI. Setelah mengakuisisi X (sebelumnya Twitter), Musk mengembangkan Grok 3, chatbot berbasis AI yang dirancang untuk bersaing dengan ChatGPT, Gemini, dan chatbot AI lainnya.

Dalam acara World Government Summit di Dubai, Musk mengumumkan bahwa Grok 3 akan dirilis dalam satu atau dua minggu ke depan. Pembaruan ini diharapkan membawa peningkatan dalam kemampuan penalaran dan refleksi AI, yang dapat menjadikannya lebih cerdas dibandingkan dengan versi sebelumnya.

Grok adalah produk unggulan dari xAI, perusahaan AI yang didirikan Elon Musk pada Juli 2023. Chatbot ini menawarkan berbagai fitur standar seperti menjawab pertanyaan kompleks, membantu membuat ringkasan teks, memproses permintaan berbasis AI, dan memiliki generator teks-ke-gambar gratis.

Awalnya, Grok hanya tersedia bagi pengguna X Premium. Namun, sejak tahun lalu, Musk membuka akses chatbot ini untuk semua akun X secara gratis. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing Grok dengan chatbot AI lain seperti ChatGPT dan Gemini yang lebih dulu populer di pasaran.

Menurut Musk, Grok 3 akan memiliki kemampuan penalaran yang lebih kuat. Dalam pengujian internal, AI ini diklaim mampu mengungguli chatbot lain yang telah tersedia di pasar. Namun, hingga saat ini belum ada data benchmark resmi yang dapat membandingkan Grok 3 dengan kompetitor seperti ChatGPT-4 atau DeepSeek AI.

BACA JUGA:

Pengujian lebih lanjut akan menunjukkan apakah klaim ini benar adanya. Salah satu keunggulan yang disebutkan Musk adalah kemampuan Grok 3 untuk “memeriksa” dirinya sendiri.

Artinya, AI ini akan mampu mengevaluasi kesalahannya sendiri untuk meningkatkan konsistensi jawaban yang diberikan. Jika ini benar-benar diimplementasikan dengan baik, maka Grok 3 bisa menjadi salah satu chatbot dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan model sebelumnya.

Salah satu poin menarik dalam pengembangan Grok 3 adalah penggunaan synthetic data dalam proses pelatihannya. Menurut Musk, industri AI telah menghabiskan hampir seluruh data yang tersedia di internet untuk melatih model kecerdasan buatan.

Karena itu, xAI menggunakan synthetic data, yaitu data yang dibuat oleh model AI lain, bukan diambil dari sumber eksternal seperti situs web atau perjanjian lisensi data. Pendekatan ini menimbulkan perdebatan di kalangan ahli AI.

Di satu sisi, synthetic data memungkinkan AI untuk terus berkembang tanpa bergantung pada data dunia nyata. Namun, di sisi lain, ada risiko bahwa model AI bisa mengalami bias atau looping data, di mana AI hanya belajar dari hasil yang dihasilkan sendiri tanpa adanya pembaruan dari data dunia nyata.

Saat ini, Grok 3 masih dalam tahap pengembangan, sehingga perbandingan spesifik dengan pesaing seperti ChatGPT-4, Gemini, atau Claude belum bisa dilakukan secara menyeluruh. Namun, berdasarkan fitur yang diumumkan, Grok 3 memiliki beberapa fitur unik seperti self-reflection AI dan penggunaan synthetic data, yang bisa menjadi nilai tambah dalam pengembangan chatbot AI.

Meski baru berusia kurang dari dua tahun, xAI telah mendapatkan dukungan finansial yang cukup besar. Pada akhir tahun lalu, perusahaan ini berhasil mengumpulkan dana hingga $6 miliar atau sekitar Rp94 triliun dalam putaran pendanaan terbaru.

Pendanaan ini menunjukkan bahwa xAI mulai mendapat perhatian serius dari investor di sektor teknologi, terutama di bidang kecerdasan buatan. Dengan sumber daya yang dimilikinya, xAI berpotensi menjadi pesaing utama dalam industri AI yang saat ini didominasi oleh OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic.

Selain itu, Grok chatbot juga sudah tersedia dalam bentuk aplikasi iOS di beberapa negara sejak Januari 2025. Sementara itu, versi Android saat ini masih dalam tahap pra-registrasi di Google Play Store.

BACA JUGA:

Jika berhasil memenuhi ekspektasi, Grok 3 bisa menjadi langkah besar bagi xAI dalam menantang dominasi OpenAI dan Google di industri kecerdasan buatan. Pengguna dan pengembang AI tentu akan menantikan rilis resmi chatbot ini untuk melihat bagaimana performanya di dunia nyata.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI