Telset.id, Jakarta – Microsoft meningkatkan kemampuan asisten digital Cortana pada update Windows 10 terbaru. Raksasa teknologi ini ingin mengubah Cortana sebagai asisten digital berbasis Artificial Intelligence (AI) yang fokus pada kemampuan produktivitas.
Dilaporkan The Verge, Cortana nantinya akan membantu para pengguna dalam berbagai hal, termasuk mengatur jadwal pekerjaan, membuat daftar kegiatan, mengirim email, dan sebagainya.
Selain itu, Microsoft dalam update Windows 10 terbaru juga bakal mengurangi beberapa kemampuan Cortana yang dianggap kurang penting.
{Baca Juga: Microsoft Rilis Aplikasi Antivirus untuk Smartphone Android}
Dilansir Telset.id pada Minggu (01/03/2020), kemampuan yang dimaksud adalah terkait dukungannya untuk terhubung ke perangkat pengguna lain, seperti mengontrol perangkat musik, smart home, dan lainnya.
Itu artinya, Microsoft mencoba mengubah Cortana untuk tidak lagi “meniru” fungsi asisten digital lain, seperti Alexa dari Amazon maupun Google Assistant. Raksasa teknologi ini lebih fokus ke dukungan bagi ekosistem software yang mereka miliki.
{Baca Juga: 5 Aplikasi Kerja Terbaik untuk Android Pengganti Microsoft Office}
Tapi tak perlu khawatir, karena Microsoft tidak akan menghapus semua fitur dari Cortana. Pengguna masih dapat berkomunikasi dengan asisten melalui suara atau teks, dan fungsi asisten cerdas yang lebih mendasar seperti alarm dan timer, pengaturan, atau jawaban percakapan juga masih tetap berfungsi.
Update Cortana ini akan hadir di pertengahan bulan Maret. Pembaruan akan dilakukan lebih awal di wilayah Amerika Serikat (AS), dan nantinya tentu akan dilanjutkan ke negara-negara lain.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Terbaru}
Cortana adalah asisten pribadi digital buatan Microsoft, yang telah dirilis sejak tahun 2014 silam. Ia bisa disebut sebagai pelopor teknologi personal assistant berbasis AI.
Namun belakangan, Cortana tidak begitu banyak digemari oleh pengguna. Salah satu faktornya, karena saat ini kebanyakan pengguna lebih banyak berinteraksi dengan asisten suara pada perangkat smartphone. Sementara itu, Microsoft sendiri telah menghentikan proyek Windows Mobile sejak beberapa tahun belakangan. (IR/MF)