Telset.id, Jakarta – Jika mendengar kata Jarvis, pasti yang pertama kali terlintas di pikiran kita adalah sistem kecerdasan buatan milik sosok superhero Iron Man. Ya, Jarvis selalu ada di samping Tony Stark, baik saat berada di dalam kostum Iron Man maupun dimanapun dia berada.
Nah, jika Anda masih berfikir Jarvis hanya ada di dunia fiksi saja, maka pemikiran itu salah. Pasalnya, BlackBerry baru saja memperkenalkan Jarvis sebagai sistem keamanan kendaraan tingkat tinggi milik mereka.
[Baca juga: Microsoft Hentikan Dukungan Utama untuk Windows 8.1]
Jarvis sendiri diperkenalkan langsung oleh CEO BlackBerry John Chen dalam perhelatan North American International Automotive Show, di Detroit, Amerika Serikat.
Menurut Chen, Jarvis merupakan solusi perangkat lunak yang kompleks bagi para produsen mobil, sehingga tantangan yang dialami oleh vendor yang berhubungan dengan software akan diselesaikan oleh Jarvis.
“Jarvis adalah gebrakan bagi OEM karena untuk pertama kalinya, mereka memiliki tampilan real-time yang lengkap, konsisten dan mendekati keamanan seluruh kode dasar kendaraan yang diperlukan untuk memprediksi dan memperbaiki celah yang mencegah terjadinya tindak kriminal,” ujar Chen, seperti dikutip dari laman Slash Gear.
Cara kerja dari Jarvis sendiri adalah dengan melakukan pemindaian di dalam software dari sebuah layanan cloud. Jika ditemukan sebuah masalah, maka pengembang akan langsung diberi tahu dalam hitungan menit. Dengan begitu, pengembang dapat langsung memberikan patch terhadap masalah tersebut.
[Baca juga: Sempat Ditarik, Xiaomi Kembali Distribusikan Android Oreo]
Operator akan diberi akses online ke Jarvis, serta sebuah dasbor dengan informasi yang dirancang ramah dengan pemakai. Dengan memakai teknologi ini, BlackBerry mengatakan bahwa para produsen kendaraan akan mengurangi waktu dan biaya, serta memungkinkan mereka melakukan pemindaian perangkat lunak yang berisi ratusan komponen yang ada di kendaraan.
Selain itu, Chen juga menjelaskan bahwa Jarvis tidak hanya terbatas pada pembuat mobil saja. Dia mengaku bahwa teknologi ini dapat di apliaksikan di industri lain, seperti industri kesehatan, penerbangan, dan lainnya. [NC/HBS]