Telset.id, Jakarta – Tujuh tahun sejak diluncurkan pada 2011, Google+ atau Google Plus boleh dibilang telah melalui banyak cobaan. Google Plus mengikuti jejak Google Buzz, Google Friend Connect, dan Orkut.
Sebelum muncul ke publik, Google Plus digadang-gadang bakal meraih kesuksesan meski sampai kini cita-cita tersebut belum kesampaian. Google Plus mengalami kesulitan dalam meraih animo pengguna di dunia.
Ada suatu masa ketika Google sendiri ingin berpura-pura semuanya tampak baik-baik saja. Pada 2015, misalnya, Google mengklaim bahwa Google Plus telah meraup 540 juta pengguna aktif bulanan.
Padahal, jika dicek secara lebih dalam, dari jumlah itu hanya segelintir pengguna yang benar-benar aktif mengakses Google Plus. Dan, seiring waktu berjalan, angka pengguna aktif Google Plus susut.
Baca juga: Google Rilis Aplikasi “Penggaris Digital”
Awal tahun ini, Google mengumumkan bahwa Google Plus akan mendukung aplikasi di sistem operasi Android baru. Dengan kata lain, Google Plus bakal mempunyai fitur inti lebih banyak dan lengkap.
Akan tetapi, kabar baru begitu mengganggu telinga Google. Dilaporkan AndroidPolice, dikutip Phone Arena pada Jumat (24/8/2018), Google France mengumumkan penutupan halaman Google Plus.
Guna tetap terkoneksi, Google France meminta kepada para pengikut untuk berpindah haluan ke Facebook dan Twitter sebagai media interaksi. Asal tahu saja, Facebook dan Twitter bukanlah produk Google.
Ketika mengetahui kabar tersebut, orang-orang menduga riwayat Google Plus segera berakhir. Dugaan itu bukanlah sebuah keniscayaan. Apalagi, Google baru saja menutup beberapa produknya.
Terbaru, Google resmi menutup layanan pencarian gambar Goggles. Sebagai pengganti, raksasa teknologi ini pun memperkenalkan Google Lens, yang sayangnya baru tersedia di perangkat berbasis Android.
Goggles adalah layanan yang dirancang khusus oleh Google untuk melakukan pencarian berdasarkan gambar. Layanan tersebut bisa mengidentifikasi gambar dan membaca QR code alias kode QR. [SN/IF]
Sumber : PhoneArena