Telset.id, Jakarta – Juni 2019, ada laporan penipuan yang melibatkan aplikasi Gmail dan Google Calendar. Penjahat mengambil keuntungan dari fitur default yang memungkinkan untuk menambahkan undangan palsu ke jadwal pengguna melalui Gmail.
Hal tersebut membuat pengguna tertipu oleh acara palsu. Deskripsi acara akan mencatat bahwa informasi penting, seperti nomor PIN pemilik rekening bank, menghilang. Pemberitahuan dari Google Calendar akan muncul di ponsel dan ketika diketuk akan tertaut ke formulir.
{Baca juga: Google Calendar Punya Opsi Baru “Out of Office”, Apa Itu?}
Formulit abal-abal itu tampak resmi. Di sana, nomor PIN rekening bank dapat diisi dan dikirim kembali ke scammer. Karena pemberitahuan berasal dari aplikasi Google Calendar yang terpercaya, korban sama sekali tidak punya alasan untuk mempertanyakan keasliannya.
Dalam kasus lain, entri Google Calendar palsu menyatakan bahwa pemilik ponsel baru saja memenangkan kontes dan harus memberikan nomor jaminan sosial untuk keperluan pajak. Pemberitahuan akan muncul di ponsel dan target akan mengetuk tautan yang ada.
Di sana terdapat dokumen yang secara kasat mata tampak resmi. Korban memasukkan nomor jaminan sosial dan rekening bank. Tak butuh waktu lama, seperti dikutip Telset.id dari Phone Arena, Selasa (10/9/2019), uang milik si empunya tekening bank langsung terkuras.
Google akhirnya memperhatikan skema tersebut dan baru-baru ini memasang postingan di halaman Bantuan Kalender. Pesan itu berbunyi, “Kami mengetahui ada spam di Google Calendar. Kami bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan masalah itu,” ujar Google.
{Baca juga: Simsalabim! Google Ubah Gmail jadi “Serba Pintar”}
Google menyebut serangan undangan palsu tersebut sebagai spam. Di sisi lain, Google telah menyertakan tautan yang bermanfaat dalam postingan, bertujuan untuk memberi tahu pengguna mengenai apa yang harus dilakukan jika ada kejadian mencurigakan di ponsel dan aplikasi. [SN/HBS]
Sumber: PhoneArena