Ikea Kuasai Smart Home dengan Perangkat Matter Terbaru

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Bayangkan jika rumah pintar Anda bisa dikendalikan dengan tombol-tombol yang bisa disesuaikan sepenuhnya dengan kebutuhan harian. Itulah yang ditawarkan Ikea dengan peluncuran hampir dua lusin perangkat smart home kompatibel Matter terbaru mereka. Dalam edisi ke-105 Installer ini, kami mengungkap bagaimana raksasa furnitur asal Swedia ini siap mendemokratisasi konsep rumah pintar dengan pendekatan yang lebih personal dan terjangkau.

Jika selama ini smart home identik dengan harga mahal dan kompleksitas instalasi, Ikea datang dengan solusi yang justru sebaliknya. Dengan pengalaman puluhan tahun dalam mendesain produk furnitur yang user-friendly, kini mereka menerapkan filosofi yang sama pada lini produk smart home terbaru. Yang menarik, semua perangkat ini didukung teknologi Matter – standar universal yang memungkinkan perangkat dari berbagai merek bekerja bersama secara seamless.

Installer 105

Di antara semua produk yang diluncurkan, Bilresa menjadi bintang utama yang patut diperhitungkan. Tombol dan remote yang super customizable ini memungkinkan pengguna menentukan fungsi spesifik sesuai kebutuhan individual. Ingin menyalakan lampu, mengatur suhu ruangan, atau bahkan mengontrol perangkat lain dengan satu tombol? Bilresa menjawab semua itu dengan elegan. Meski belum tersedia di pasaran, produk ini sudah menunjukkan potensi besar untuk menjadi game changer dalam ekosistem smart home.

Lalu bagaimana dengan ekosistem yang sudah ada? Tenang, produk-produk Ikea ini dirancang untuk berintegrasi sempurna dengan solusi rumah pintar lainnya seperti Samsung SmartThings yang sudah lebih dulu populer. Integrasi semacam ini membuktikan bahwa masa depan smart home bukan tentang siapa yang paling dominan, tapi bagaimana berbagai platform bisa saling melengkapi.

Lebih dari Sekadar Produk: Strategi Jangka Panjang Ikea

Peluncuran produk smart home kompatibel Matter oleh Ikea bukan sekadar ekspansi bisnis biasa. Ini adalah langkah strategis dalam merespons perkembangan pesat teknologi rumah pintar yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada 2025. Seperti yang diungkapkan dalam visi AI Home Samsung, masa depan smart home akan didominasi oleh integrasi dan interoperabilitas.

Yang membedakan pendekatan Ikea adalah fokus mereka pada aksesibilitas. Sementara banyak perusahaan teknologi berlomba menciptakan produk high-end dengan fitur canggih, Ikea justru memilih jalur berbeda: membuat smart home bisa diakses oleh semua kalangan. Filosofi ini sejalan dengan prinsip demokratisasi teknologi yang selama ini menjadi ciri khas brand global tersebut.

Installer 105

Matter sebagai standar universal menjadi pilihan tepat untuk strategi ini. Dengan dukungan dari Apple, Google, Amazon, dan raksasa teknologi lainnya, Matter memastikan bahwa perangkat Ikea tidak akan terisolasi dalam ekosistem tertutup. Pengguna bebas mencampur dan mencocokkan perangkat dari berbagai merek tanpa khawatir masalah kompatibilitas.

Revolusi dalam Genggaman: Bilresa dan Masa Depan Kontrol Smart Home

Bilresa mungkin terlihat seperti remote biasa, tapi di balik desain minimalisnya tersembunyi potensi revolusioner. Kemampuan kustomisasi yang hampir tak terbatas membuat produk ini berbeda dari controller smart home konvensional. Pengguna bisa memprogram setiap tombol untuk menjalankan scene tertentu, mengontrol multiple devices sekaligus, atau bahkan menciptakan automasi kompleks dengan kombinasi tekan yang sederhana.

Fleksibilitas semacam ini menjawab salah satu keluhan terbesar pengguna smart home: kompleksitas kontrol. Seringkali, untuk melakukan tugas sederhana seperti menyalakan lampu dan menutup gorden secara bersamaan, pengguna harus membuka beberapa aplikasi berbeda. Bilresa menyederhanakan semua itu menjadi satu tindakan intuitif.

Installer 105

Pendekatan “less is more” yang diusung Bilresa juga mencerminkan tren broader dalam industri teknologi. Seperti yang ditunjukkan oleh Ryder Carroll dalam setup iPhone-nya, terkadang solusi terbaik justru datang dari penyederhanaan. Carroll, creator Bullet Journal Method, membagikan tips tentang bagaimana ia mendesain homescreen-nya untuk meminimalkan distraksi dan memaksimalkan produktivitas.

Prinsip yang sama berlaku untuk smart home. Daripada menjejali pengguna dengan fitur-fitur kompleks yang jarang digunakan, Ikea memilih fokus pada pengalaman pengguna yang intuitif dan meaningful. Ini adalah pelajaran berharga bagi seluruh industri: teknologi seharusnya melayani manusia, bukan sebaliknya.

Beyond Smart Home: Tren Teknologi Lain yang Patut Diperhatikan

Sementara Ikea bersiap menguasai smart home, dunia teknologi terus bergerak dengan inovasi-inovasi menarik lainnya. Dari sisi streaming, Vince Gilligan – sang mastermind di balik Breaking Bad dan Better Call Saul – kembali dengan series sci-fi terbaru berjudul Pluribus. Series ini mengeksplorasi dunia dystopian di mana kebahagiaan menjadi komoditas yang dipaksakan, sebuah premis yang cukup provokatif di era media sosial seperti sekarang.

Di platform Android, Niagara Launcher baru saja meluncurkan update artistic yang menghadirkan pengalaman personalisasi baru. Dengan melibatkan berbagai seniman untuk menciptakan tema yang komprehensif – bukan sekadar wallpaper – update ini mengangkat standar customisasi Android ke level berikutnya. Sementara itu, Sora untuk Android membawa kemampuan AI video generation ke platform mobile, meski kontroversi mengenai konten AI-generated di social media terus berlanjut.

Yang tak kalah menarik adalah kemunculan BeeBot, aplikasi audio-only dari pendiri Foursquare Dennis Crowley. Dijuluki sebagai “Waze meets Gossip Girl”, aplikasi ini memberikan informasi tentang apa yang terjadi di sekitar Anda melalui headphone. Konsep yang sederhana namun brilliant, terutama di era di mana kita sering terlalu fokus pada layar dan mengabaikan lingkungan sekitar.

Revolusi smart home yang dipelopori Ikea dengan produk Matter-compatible mereka bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru dalam evolusi teknologi rumah pintar. Dengan pendekatan yang berfokus pada aksesibilitas, interoperabilitas, dan pengalaman pengguna yang intuitif, mereka berhasil menciptakan fondasi yang kuat untuk masa depan di mana smart home benar-benar menjadi milik semua orang. Seperti kata David Pierce dalam Installer edisi ini, “Jika ada yang akan benar-benar mendemokratisasi konsep smart home, itu adalah Ikea.” Dan kita semua akan menyaksikan bagaimana prediksi ini terwujud dalam bulan-bulan mendatang.

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI