Kolaborasi TIK-Digital Deklarasi Dukung Visi Indonesia Digital 2045

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Bayangkan hidup tanpa akses internet di era serba digital ini. Tidak ada transaksi online, tidak ada akses informasi kesehatan, pendidikan terbatas, dan peluang ekonomi yang tertutup. Inilah realitas yang masih dihadapi ribuan desa di Indonesia, di tengah gempuran kemajuan teknologi yang seolah tak terbendung.

Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau dan keragaman geografis yang luar biasa, menghadapi tantangan besar dalam pemerataan digital. Meski pengguna internet sudah mendominasi, ternyata masih ada ribuan titik yang terisolasi dari konektivitas digital. Data terbaru dari Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkap fakta mengejutkan: 2.333 desa belum terkoneksi internet sama sekali, 2.017 desa belum mendapatkan layanan 4G, dan 316 desa tidak berpenghuni namun tetap tercatat dalam peta pembangunan.

Menyikapi kondisi ini, komunitas industri teknologi informasi komunikasi (TIK) dan digital mengambil langkah strategis dengan melakukan deklarasi bersama untuk mempercepat digitalisasi nasional. Komitmen ini sejalan dengan program Astacita Presiden Prabowo Subianto dan dideklarasikan bertepatan dengan perayaan Hari Bhakti Postel ke-80, menandai babak baru kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri.

Deklarasi Bersama: Titik Balik Digitalisasi Indonesia

Dalam momentum bersejarah perayaan Hari Bhakti Postel ke-80, lebih dari 10 komunitas asosiasi dan pelaku industri TIK serta digital menyatakan komitmen bersama untuk mendukung percepatan digitalisasi nasional. Deklarasi ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan respons konkret terhadap tantangan digital yang masih menghantui Indonesia.

Muhammad Arif, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan industri merupakan kebutuhan mendesak. “Kita sadar industri ini tidak bisa bergerak sendiri, tapi butuh dukungan. Tidak hanya dari Komdigi sendiri tapi dari komunitas yang ada,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Lebih lanjut, Arif menekankan bahwa deklarasi ini merupakan langkah strategis untuk mendukung visi Indonesia Digital 2045. “Lebih dari 10 komunitas asosiasi, infrastruktur dan lainnya melakukan deklarasi. Jadi saya pikir kolaborasi ini memang penting untuk mendukung visi Indonesia Digital 2045,” tambahnya.

Tantangan Nyata: Ribuan Desa Masih Terisolasi Digital

Data yang diungkapkan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam perayaan Hari Bhakti Postel ke-80 menyoroti betapa seriusnya tantangan digitalisasi di Indonesia. Angka 2.333 desa yang belum terkoneksi internet bukan sekadar statistik, tetapi mencerminkan jutaan warga Indonesia yang masih terpinggirkan dari kemajuan digital.

Kondisi ini semakin kompleks dengan adanya 2.017 desa yang belum mendapatkan layanan 4G, serta 316 desa tidak berpenghuni yang tetap tercatat dalam peta pembangunan. Data ini menunjukkan bahwa pemerataan konektivitas masih menjadi pekerjaan rumah besar yang membutuhkan sinergi multipihak.

Menyadari urgensi ini, Ketua Pelaksana Hari Bhakti Postel ke-80 Setia Gunawan mengambil inisiatif melakukan deklarasi bersama komunitas industri TIK dan digital. “Sebagai bagian dari komunitas ekosistem TIK dan digital, kami secara rutin telah menggelar diskusi sejak 2011 yang di dalamnya membahas isu penting terkait ekosistem digital Indonesia,” jelas Gunawan yang juga Wakil Pemimpin Redaksi IndoTelko.

Jalan Panjang Menuju Digitalisasi Merata

Kolaborasi antara pemerintah dan industri TIK bukanlah hal baru. Sejak 2011, komunitas ekosistem TIK dan digital telah rutin menggelar diskusi yang membahas isu-isu strategis terkait perkembangan digital Indonesia. Hasil diskusi tersebut kerap diajukan sebagai bahan pertimbangan kepada pembuat kebijakan untuk mengambil langkah strategis menguatkan digitalisasi.

“Apa yang kami sampaikan menjadi bagian pertimbangan pemerintah dalam menetapkan kebijakan. Dan ini akan terus kami lakukan untuk mengawal perkembangan digitalisasi nasional,” tegas Setia Gunawan.

Pendekatan kolaboratif ini sejalan dengan upaya berbagai pihak dalam mendorong transformasi digital di berbagai sektor. Seperti yang dilakukan Blibli melalui program kelas kewirausahaan untuk digitalisasi UMKM, serta inisiatif ViBiCloud yang resmi menjadi Managed Service Partner Alibaba Cloud di Indonesia.

Sinergi Multipihak: Kunci Sukses Digitalisasi Nasional

Deklarasi yang diikuti oleh berbagai pemain kunci industri TIK dan digital menunjukkan komitmen yang solid dari seluruh stakeholder. PT Telkom Indonesia, PT Telkomsel, PT Indosat Tbk, PT. XL Smart Tbk, Huawei Indonesia, Ericsson Indonesia, Aspimtel, APJII, Apjatel, Askalsi, ATSI, Asiot, Indotelko, Pos Indonesia, BAKTI Kemkomdigi, serta Pandi bersatu dalam visi yang sama: mempercepat digitalisasi nasional.

Kolaborasi ini tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga mencakup aspek keamanan siber yang semakin krusial di era digital. Seperti yang dilakukan melalui kolaborasi Kaspersky dan BSSN untuk meningkatkan keamanan siber Indonesia, yang menjadi bagian penting dari ekosistem digital yang aman dan terpercaya.

Pendekatan holistik ini diperlukan mengingat digitalisasi bukan sekadar masalah konektivitas, tetapi juga mencakup aspek keamanan, literasi digital, dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Deklarasi bersama komunitas industri TIK dan digital ini menjadi penanda dimulainya babak baru dalam perjalanan digitalisasi Indonesia. Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, industri, dan komunitas, visi Indonesia Digital 2045 bukan lagi sekadar impian, tetapi tujuan yang dapat dicapai melalui kerja sama dan komitmen semua pihak. Tantangan masih besar, tetapi dengan sinergi yang tepat, Indonesia mampu mewujudkan digitalisasi yang merata dan berkeadilan untuk seluruh rakyat.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI