Microsoft PHK 9.000 Karyawan, Fokus AI Picu Kontroversi di Industri Gaming

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Langkah Microsoft memberhentikan 9.000 karyawan secara global kemarin (3/7/2025) bukan sekadar angka statistik. Gelombang PHK ini menyentuh divisi gaming—termasuk Xbox—di tengah upaya perusahaan mempercepat adopsi AI. Ironisnya, di hari yang sama, developer justru mendapat undangan diskusi tentang “efisiensi AI dalam pengembangan game”.

Necrosoft Games, melalui direktur kreatif Brandon Sheffield, membocorkan email dari Microsoft dan ID@Xbox yang mengundangnya ke roundtable Gamescom 2025. Isinya? Pembahasan bagaimana AI bisa “membuat proses pengembangan dan publikasi game lebih efisien”. Padahal, tinta pemberitahuan PHK belum kering.

Brandon Sheffield membagikan email undangan Microsoft tentang AI

Reaksi Developer: Sindiran Pedas hingga Kekecewaan

Benjamin Rivers, developer asal Toronto, merespons dengan komentar “just get wrecked, mates” di bawah unggahan Sheffield. Sang direktur Necrosoft Games menyahut: “they really should”. Ini mencerminkan sentimen industri yang geram melihat Microsoft mengorbankan SDM berpengalaman demi automasi.

Meski jumlah pasti karyawan gaming yang terkena PHK belum diungkap, dampaknya sudah terasa. “Mereka memecat veteran dengan pengetahuan puluhan tahun, lalu menggantinya dengan alat AI yang belum teruji,” ujar seorang sumber di Xbox yang enggan disebutkan namanya kepada Telset.id.

Paradoks Efisiensi: AI vs Keahlian Manusia

Microsoft berargumen bahwa AI akan memangkas biaya produksi. Namun analis industri mempertanyakan logika ini. “Mengganti developer senior dengan algoritma itu seperti membuang mesin Ferrari demi sepeda listrik—hemat energi, tapi kehilangan tenaga dan presisi,” kata Dr. Alicia Tan, pakar ekonomi kreatif dari Nanyang Technological University.

Fakta bahwa eksekutif puncak Microsoft tetap aman sementara ribuan karyawan dirumahkan juga menuai kritik. Seperti diungkap dalam laporan Telset.id sebelumnya, perusahaan ini memiliki catatan kontroversial dalam manajemen SDM.

Pertanyaan besarnya: apakah efisiensi semu ini akan berujung pada game berkualitas lebih rendah? Atau justru menjadi titik balik industri? Yang pasti, langkah Microsoft ini telah memicu perdebatan sengit tentang masa depan kreativitas di era AI.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI