Kebakaran Pusat Data X di Oregon, Baterai Lithium-Ion Diduga Jadi Penyebab

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Kebakaran terjadi di pusat data milik X, perusahaan milik Elon Musk, di Hillsboro, Oregon, Kamis (22/5/2024) pagi waktu setempat. Insiden ini memicu respons darurat yang berlangsung hingga sore hari, menurut sumber yang berbicara kepada WIRED.

Petugas pemadam kebakaran tiba di Hillsboro Technology Park, kawasan industri di pinggiran Portland, pada pukul 10.21 pagi. “Kami menemukan ruangan dengan baterai yang terlibat dalam kebakaran,” kata juru bicara pemadam kebakaran Hillsboro, Piseth Pich. Meski api tidak menyebar ke bagian lain gedung, ruangan tersebut dipenuhi asap tebal.

Tim pemadam masih berada di lokasi hingga pukul 15.00 waktu setempat. X belum memberikan tanggapan resmi atas permintaan komentar dari WIRED. Belum diketahui apakah operasi server di pusat data tersebut terdampak insiden ini.

Sebelum diakuisisi Musk, Twitter (sekarang X) memiliki tiga pusat data di Sacramento, Portland, dan Atlanta. Strategi ini memungkinkan lalu lintas data dialihkan jika satu pusat data mengalami gangguan. Namun pada Natal 2022, Musk menutup fasilitas di Sacramento untuk efisiensi biaya, yang kemudian memicu gangguan layanan besar-besaran.

Dalam enam bulan berikutnya, X memindahkan lebih dari 2.573 rak server dari Sacramento ke pusat data di Portland dan Atlanta, menurut dokumen internal. Di Portland, X diketahui menyewa ruang di gedung yang dikaitkan dengan Digital Realty, pengembang pusat data terbesar dunia.

Ryan Young, Wakil Presiden Operasi Digital Realty untuk Amerika, mengonfirmasi insiden kebakaran di fasilitas PDX11 mereka telah terkendali. “Semua personel dievakuasi dengan aman tanpa laporan cedera,” katanya dalam pernyataan resmi.

Baterai lithium-ion yang digunakan sebagai cadangan daya di pusat data sering menjadi sumber masalah. “Saya tidak ingat ada insiden serupa sebelumnya di pusat data Oregon,” kata Pich. Keamanan baterai menjadi perhatian khusus setelah beberapa kasus kebakaran di fasilitas serupa di seluruh dunia.

XAI, perusahaan induk X, baru-baru ini dikritik karena ekspansi cepat pusat data di Memphis yang menggunakan 30 turbin gas bertenaga metana. Fasilitas bernama Colossus itu dibangun untuk melatih AI Grok dan alat kecerdasan buatan lainnya.

Insiden ini menambah daftar tantangan operasional yang dihadapi X sejak diakuisisi Musk. Sebelumnya, Indosat juga membangun fasilitas data center Tier 3 dengan standar keamanan tinggi untuk mengantisipasi risiko serupa.

Kebakaran di pusat data bisa berdampak luas pada layanan digital. Seperti pernah terjadi di Indonesia, beberapa aplikasi mengalami gangguan setelah kebakaran di Gedung Cyber. Pentingnya sistem cadangan dan protokol keamanan menjadi pelajaran dari insiden ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI