Telset.id,Jakarta – Apple berhasil menjadi perusahaan paling bernilai di dunia dengan valuasi pasar mencapai USD 1,82 triliun atau setara Rp 26.754 triliun.
Valuasi perusahaan pimpinan Tim Cook tersebut berhasil mengalahkan dominasi perusahaan minyak milik Kerajaan Arab Saudi, Saudi Aramco.
Dilansir Telset.id dari The Verge pada Minggu (02/08/2020), Apple berhasil mengalahkan nilai valuasi perusahaan Saudi Aramco yang kalah tipis dengan valuasi pasar sekitar USD 1,76 triliun atau Rp 25.872 triliun.
Baca juga: Update Terbaru, Apple Maps Ingatkan Pengguna untuk Isolasi Diri
Meningkatnya valuasi pasar Apple diiringi dengan beberapa tren positif perusahaan pada tahun ini. Saham Apple terus merangkak naik 10% pada hari Jumat (31/07) ke angka USD 425 atau sekira Rp 6,2 juta per lembar.
Selain itu, total pendapatan Apple untuk kuartal ketiga (Q3) mencapai USD 59,7 miliar atau Rp 877 triliun, naik 11% dari tahun lalu.
Penjualan Mac dan iPad yang kuat juga menjadi sorotan. Sebab, Apple melihat celah keuntungan dari meningkatnya permintaan perangkat selama pandemi Covid-19.
Apple Persiapkan iPhone 12 Sebagai “Senjata Baru”
Valuasi Apple bisa jadi akan kembali meningkat ketika mereka merilis “senjata terbaru”, iPhone 12 yang diprediksi hadir tahun ini. Rumornya, ada 4 seri yang dibawa, yakni iPhone 12, 12 Max, 12 Pro, dan 12 Pro Max.
Seluruh seri tersebut nantinya akan ditenagai chip bertenaga Apple A14. Apple pun akan menyematkan RAM lebih besar ke iPhone model lebih tinggi.
RAM 6GB akan hadir di iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max. Sementara RAM 4GB, bakal hadir di iPhone 12 lain.
Kabar lainnya, iPhone terbaru bakal mengemas baterai berkapasitas 2.227 mAh, 12 Max mengusung baterai 2.775mAh, 12 Pro berkapasitas baterai 2.775mAh, dan 12 Pro Max membekali diri dengan baterai 3.687 mAh.
Sayangnya, Maestri tidak memberikan penjelasa yang lebih spesifik tentang penundaan tersebut, dan tidak memberikan rincian waktu peluncuran.
“Tahun lalu kami mulai menjual iPhone baru pada akhir September. Tahun ini, kami memproyeksikan pasokan akan tersedia beberapa minggu kemudian,” kata Maestri, dikutip Telset.id dari NDTV, Jumat (31/7/2020).
Dia juga mengkonfirmasi bahwa dirinya merujuk pada seri iPhone baru saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh seorang analis.
Seperti diketahui, Apple selama ini selalu meluncurkan iPhone model baru pada bulan September, dan biasanya pre order penjualan mulai dibuka beberapa hari kemudian di bulan yang sama.
Kebiasaan itu masih dijalankan Apple saat merilis seri iPhone 11. Memang ada beberapa pengecualian, yakni saat Apple meluncurkan iPhone X dan iPhone XR. Tapi itu pun karena disebabkan ada masalah ketersediaan stok.
Tapi jika menyimak komentar Maestri soal penundaan peluncuran iPhone 12, Apple kemungkinan akan tetap menggelar acara peluncuran di bulan September dan mengumumkan ketersediaannya di bulan Oktober.
Ini akan mirip dengan kasus iPhone X dan iPhone XR yang keduanya diluncurkan pada bulan September tetapi mulai dijual pada bulan berikutnya (Oktober), karena adanya masalah produksi.
Awal pekan ini, Qualcomm juga diketahui telah menyarankan Apple untuk menunda acara peluncuran iPhone seri terbaru. CFO Qualcomm Akash Palkhiwala juga mengindikasikan adanya keterlambatan.
Apple sendiri disebutkan akan meluncurkan beberapa varian iPhone model terbaru, yakni iPhone 12, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max.