1000 Karyawan Twitter Diduga Punya Akses ke Akun Pengguna

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Lebih dari 1000 karyawan dan kontraktor Twitter pada tahun 2020 diduga memiliki akses ke alat internal yang dapat mengubah pengaturan akun pengguna dan mengendalikan akun.

Dilansir Telset.id dari Asia One pada Jumat (24/07/2020), informasi tersebut diperoleh dari 2 mantan karyawan Twitter ketika FBI sedang menyelidiki kasus peretasan akun Twitter para tokoh terkenal dunia.

Awalnya Twitter Inc dan FBI sedang menyelidiki pelanggaran yang memungkinkan para hacker meretas akun Twitter politisi Joe Biden, pendiri Microsoft Bill Gates, CEO Tesla Elon Musk dan mantan Walikota New York Mike Bloomberg.

{Baca juga: Pengguna iOS akan Bisa Pilih Ikon Berbeda di Twitter}

Selain itu, para hacker juga berulang kali memposting tweet kepada akun-akun tokoh dunia yang mayoritas berstatus sebagai akun pemilik centang biru atau sudah terverifikasi.

Twitter sendiri selama penyelidikan mengatakan pada hari Sabtu (18/07/2020), bahwa peretas memanipulasi sejumlah karyawan Twitter untuk masuk ke alat internet, sehingga bisa mengambil alih 45 akun Twitter.

Selanjutnya pada Rabu (22/07/2020), Twitter mengatakan peretas juga dapat membaca Direct Message (DM) dari 36 akun, tetapi tidak mampu mengidentifikasi identitas lengkap pemilik akun.

Sebelumnya dua mantan karyawan Twitter juga membuat pernyataan yang mengejutkan kepada penyidik, terkait diretas sejumlah akun Twitter.

Menurut mereka ada lebih dari 1000 karyawan dan kontraktor Twitter yang memiliki akses khusus ke alat internal yang bisa mengubah pengaturan dan mengontrol akun.

{Baca juga: Peretasan Akun Twitter Bill Gates dkk Awalnya Cuma Prank}

Salah satu kontraktor yang memiliki akses khusus adalah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Cognizant.

Twitter menolak untuk mengomentari fakta tersebut kepada awak media. Twitter hanya mengatakan jika perusahaan sedang mencari kepala keamanan baru, bekerja untuk lebih mengamankan sistemnya dan melatih karyawan untuk melawan peretasan.

Senada dengan Twitter, pihak Cognizant juga lebh memilih bungkam, tidak menanggapi permintaan komentar dan pertanyaan dari awak media.

Sementara itu, ahli keamanan siber Edward Amoroso mengatakan jika terlalu banyak karyawan yang memiliki akses khusus ke akun pengguna.

“Kedengarannya seperti ada terlalu banyak orang yang mendapat akses (di Twitter),” kata Edward.

{Baca juga: Twitter Jamin Password Pengguna Aman dari Hack}

Menurutnya, memberikan akses khusus kepada banyak karyawan dan kontraktor sangat beresiko dan akan berdampak buruk pada perusahaan.

Disarankan jika semakin banyak jumlah orang yang dapat memiliki akses di Twitter, maka media sosial itu harus melakukan pengawasan yang lebih ketat.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, hacker berhasil meretas akun Twitter milik pesohor dunia. Tak main-main, hacker membobol akun Twitter Bill Gates, Elon Musk, Jeff Bezos, dengan memposting tweet yang berisi ajakan untuk mengirim bitcoin ke suatu alamat link.

Kalau melihat korbannya, peretas ini tergolong hebat. Selain ketiga orang tadi, peretas ini juga berhasil membobol akun Twitter milik Barack Obama, Joe Biden, Warren Buffett, Kanye West, Kim Kardashian, Mike Bloomberg dan Apple.

Dari semua korban, akun Elon Musk yang pertama berhasil diretas. Setelah berhasil meretas, sang hacker yang mengaku Musk itu membuat penawaran yang menggiurkan kepada pengikutnya.

{Baca juga: Twitter Kena Hack, Benarkah Pelakunya Orang Dalam?}

Dalam postingannya, dia mengatakan akan menggandakan pembayaran yang dikirim ke alamat bitcoin yang dicantumkan oleh si peretas itu.

Setelah berhasil menguasai akun Twitter Musk, si peretas nampaknya juga berhasil menguasai akun Twitter milik Bill Gates. Hal itu diketahui setelah akun Gate juga memposting kicauan yang sama (soal menggandakan uang).

“Semua orang meminta saya untuk memberi kembali, inilah waktunya. Saya menggandakan semua kiriman ke alamat BTS saya dalam 30 menit. Kamu kirim USD 1.000, saya kirim balik USD 2.000,” demikian isi postingan dari tweet Gates.

Tweet tersebut pertama kali terlihat di akun pendiri Microsoft ini pada Rabu (15/7) siang pukul 13.34 waktu setempat, tetapi kemudian postingan itu dihapus. Namun pada pukul 13.48, tweet yang sama muncul kembali.

{Baca juga: Akun Twitter Bill Gates, Elon Musk, Jeff Bezos Diretas}

Dalam keterangan resminya, juru bicara Gates kepada CNN Business menegaskan tweet itu tidak dikirim oleh Gates, melainkan oleh peretas.

“Ini tampaknya menjadi bagian dari masalah besar yang dihadapi Twitter. Twitter sadar dan berupaya memulihkan akun,” ujarnya. [NM/HBS]

SourceAsia One

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI