Telset.id, Jakarta – Ty Gibson (20) dari Greensboro, North Carolina, bersama jutaan pengguna TikTok di AS harus bersiap menjalani hidup tanpa aplikasi kesayangannya itu. Namun, ia pribadi belum yakin bahwa aplikasi itu akan dilarang di AS.
Baru-baru ini, pengguna TikTok di AS panik setelah kesalahan layanan menghapus tampilan dan ukuran popularitas video.
Tiba-tiba, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menggaungkan ancaman untuk memblokir aplikasi milik China.
{Baca juga: TikTok Siap-siap Hengkang dari Hong Kong}
TikTok menjadi sasaran utama larangan. Anggota parlemen AS telah meningkatkan kekhawatiran keamanan nasional atas penanganan data pengguna TikTok. Mereka waswas pemerintah China bakal memanfaatkan data itu.
Seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Selasa (14/7/2020), Gibson sudah merekam video perpisahan untuk 4,6 juta penggemarnya di TikTok. Ia meminta kepada mereka untuk mengikutinya di YouTube dan Instagram.
Meski nasib TikTok di AS belum diputuskan, gelombang kekhawatiran di antara basis pengguna setia datang. Bintang e-sports Tyler Blevins atau Ninja, yang memiliki empat 4 juta pengikut di TikTok, menyampaikan pengumuman.
Lewat Twitter, ia mengaku telah menghapus TikTok dari perangkat miliknya. Tanda pagar #TikTokBan dengan 212 juta tampilan serta #SaveTikTok dengan 315 juta tampilan pun langsung membanjiri linimasi pengguna.
“Jika kehilangan kepercayaan konsumen, TikTok kehilangan relevansinya,” kata Alexander Patino, wakil direktur American Influencer Council, asosiasi perdagangan untuk kepribadian media sosial yang memasarkan produk online.
{Baca juga: Siap Hengkang dari Hong Kong, TikTok Juga Dicekal AS?}
Di lain sisi, ada pertanyaan mendasar mengenai sikap Presiden Donald Trump memutuskan untuk melarang TikTok. Motifnya lebih bersifat politis. Kendati demikian, ByteDance selaku pengembang TikTok tak bisa berbuat banyak.
Seperti diketahui sebelumnya, tak hanya bersiap hengkang dari Hong Kong, aplikasi video pendek TikTok kabarnya juga bakal dicekal di Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, sudah memberi sinyal kuat.
TikTok merupakan aplikasi media sosial paling populer saat ini. Apalagi di tengah pandemi virus corona, orang-orang semakin getol mengakses TikTok untuk mengisi waktu luang selama melakukan karantina mandiri di rumah.
Namun, hal tersebut memicu konsekuensi berat. Pompeo mengungkapkan bahwa pemerintah AS dapat mempertimbangkan TikTok dicekal sebagai bagian dari rencana meniadakan aplikasi buatan perusahaan China. [SN/HBS]