Telset.id, Jakarta – Sebuah kalkulator merek Casio dimodifikasi guna mewujudkan impian semua siswa di sekolah. Betapa tidak, kalkulator tersebut “dioprek” sedemikian rupa sehingga bisa untuk melakukan banyak hal.
Selama ini, kalkulator termasuk perangkat yang diperbolehkan oleh guru untuk dipakai siswa ketika menghikuti ujian.
Perangkat modern lain tak boleh digunakan karena berpotensi membuka praktik kecurangan di kelas.
{Baca juga: Harvard Batal Loloskan 10 Calon Mahasiswa Karena Meme}
Namun, dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTube bernama Neutrino, bisa dilihat bagaimana sebuah kalkulator Casio yang sederhana telah dimodifikasi supaya bisa dipakai untuk melakukan banyak hal.
Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset.id, Senin (13/7/2020), panel surya yang digunakan untuk membantu mengisi baterai dan daya kalkulator telah dihapus dan sebagai gantinya adalah layar OLED kecil.
Neutrino juga melangkah lebih jauh dengan membuka perangkat, termasuk modul WiFi yang memungkinkan kalkulator terhubung ke internet. Dengan begitu, kalkulator dapat menarik data yang diunggah dari platform.
Bahkan, di kalkulator tersebut terdapat fitur obrolan yang sangat mendasar yang menggunakan kombinasi pintar dari magnet dan sensor.
Fitur itu memungkinkan para siswa untuk melakukan obrolan dan menavigasi menu. Secara kasat mata, kalkulator tersebut terlihat seperti tidak ada yang berubah.
Padahal, di bawah kap terdapat “mesin curang” terbaik. Akhir kata, semoga tidak akan ada siswa yang memakai kalkulator serupa saat ujian.
Sebelumnya, empat remaja dari Maryland, Amerika Serikat, baru-baru ini didakwa dengan kejahatan rasial. Siswa-siswa bandel yang merusak sekolah itu ketahuan berkat jaringan WiFi.
Aksi empat remaja itu dilakukan hanya beberapa hari sebelum kelulusan sekolah. Mereka tertangkap kamera saat beraksi. Namun, mereka sudah mengantisipasinya dengan mengenakan topeng penutup muka.
Dasar nahas, identitas mereka tetap tercium. Seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, ponsel mereka membantu pihak sekolah dalam mengidentifikasi pelaku. Ponsel mereka terkoneksi WiFi secara otomatis.
{Baca juga: Berkat WiFi, Siswa-siswa Bandel Ini Ketahuan Aksi Vandalisme}
Untuk terhubung ke jaringan WiFi milik sekolah, semua siswa diharuskan menggunakan ponsel. ID yang diterapkan pun unik sehingga memungkinkan mereka untuk terhubung ke jaringan setiap kali berada di sekolah. [SN/HBS]