Era “New Normal”, Pemerintah Harus Siapkan Modul Belajar Online

Telset.id, Jakarta – Pemerintah diminta untuk menyiapkan modul belajar online bagi para siswa selama era “New Normal”. Tujuannya, agar sistem belajar dan mengajar bisa tetap berjalan seimbang, antara aspek akademik dan keterampilan.

Hal tersebut disampaikan oleh salah satu orang tua murid bernama Febrianti Nadira dalam diskusi virtual bertajuk “Sistem Pendidikan Ideal Dimasa New Normal” pada Kamis (25/06/2020).

“Harapannya ada modul yang seimbang yang bisa memastikan kualitas pendidikan anak tetap baik baik aspek hardskill, softskill, dan leadership,” kata Nadira.

{Baca juga: Rekomendasi 7 Aplikasi Belajar Online dari Rumah}

Sebagai orang tua, Nadira menilai kalau sistem belajar online harus tetap dijalankan sampai pandemi Covid-19 berakhir. Alasannya, untuk meminimalisir tertularnya anak-anak di sekolah maupun di kelas.

“Anak-anak bisa saja terjangkit Covid-19 atau menjadi carrier,” tutur Nadira.

Oleh karenanya, kegiatan belajar dan mengajar secara online harus didukung juga dengan adanya modul khusus supaya kualitas pembelajaran sama seperti di sekolah.

“Harus ada modul yang seimbang serta bisa diakses dengan mudah,” tambah Nadira.

Pernyataan Nadira diperkuat oleh paparan dari CEO Telset.id, Hamzah. Ia menyampaikan, bahwa sistem pendidikan harus diutamakan. Oleh karenanya, perlu dirumuskan solusi ideal untuk dunia pendidikan di tengah-tengah pandemi ini.

Modul Belajar Online
CEO Telset.id, Hamzah saat mengatakan bahwa sistem pendidikan harus diutamakan di era “New Normal”

“Di masa pandemi Covid-19, kesehatan dan keselamatan stakeholder pendidikan
harus diutamakan. Pun demikian dengan pendidikan yang tidak boleh dihentikan.
Untuk itu, kita perlu duduk bersama guna merumuskan solusi ideal untuk dunia
pendidikan di era new normal,” jelasnya.

Permintaan orang tua disambut positif oleh pemerintah. Menurut Staf Ahli Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kota Bekasi, Dwie Andyarini Dian Arga, pemerintah siap mendukung ide tersebut. Menurutnya, modul ini perlu disusun supaya kualitas belajar semakin meningkat.

{Baca juga: Kelas Pintar Siap Dukung Sistem Belajar di Era “New Normal”}

“Kita harus duduk bersama serta terlibat untuk membuat modul supaya pembelajaran   menjadi maksimal,” ujar Dwie.

Senada dengan Dwie, Kepala Bidang SD dan PKLK Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Momon Sulaeman, setuju atas ide pembuatan modul belajar online.

Ia menyampaikan, modul tersebut harus dirancang bersama-sama antara pemerintah, orangtua murid, dan penyedia layanan aplikasi belajar online.

“Kita harus duduk bersama-sama antara regulator orangtua dan teman-teman dari penyedia konten belajar online terkait modul tersebut. Tentu yang dapat dicapai adalah membuka sinergitas dan ini tidak mudah sehingga perlu kesepakatan bersama,” jelas Momon.

Terkait dengan hal tersebut, Kelas Pintar selaku penyedia solusi pendidikan berbasis teknologi mengaku siap memberikan kontribusinya. Kelas Pintar bahkan mengaku secara khusus mengembangkan fitur yang memungkinkan kegiatan belajar mengajar di sekolah pindah ke dunia digital tanpa menghilangkan pengalaman dan interaksi antara guru, siswa, sekolah dan orang tua.

“Pembelajaran online sejatinya tidak boleh menegasikan peran guru, sekolah dan orang tua, karena pendidikan lebih dari sekadar pemahaman terhadap literasi. Siswa butuh pendidikan karakter yang bisa didapatkannya dari ekosistem pendidikan sekolah. Oleh karena itu, platform Kelas Pintar memfasilitasi interaksi antara siswa, guru, orang tua, dan sekolah. Pengalamannya sama dengan belajar mengajar di sekolah, tetapi dilakukan secara online,” jelas Uffie.

Menyoal hal tersebut, Telkomsel selaku penyedia jaringan juga mengaku siap memberikan kontribusinya untuk memastikan kegiatan belajar mengajar secara online tidak terkendala oleh akses internet.

(NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI