Telset.id, Jakarta – NASA berhasil mengabadikan foto lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti. Para astronom menemukan bukti tersebut menggunakan data dari Chandra X-ray Observatory NASA.
Menurut NASA, foto tersebut terdiri dari lubang hitam bermassa bintang, yang cenderung berbobot antara lima hingga 30 kali massa matahari. Mereka ditemukan tiga tahun cahaya dari lubang hitam supermasif.
“Studi teoritis tentang dinamika bintang di galaksi telah menunjukkan bahwa populasi besar lubang hitam massa bintang dapat melayang selama ribuan tahun,” kata NASA, seperti dilansir New York Post.
{Baca juga: Ternyata Jantung Lubang Hitam “Berdenyut” Sangat Teratur}
Dikutip Telset.id, Kamis (25/06/2020), data Chandra X-ray Observatory NASA tersebut adalah bukti pengamatan pertama untuk lubang hitam. Sebab, lubang hitam tidak dengan sendirinya terlihat.
Sekadar informasi, lubang hitam atau bintang neutron terkunci di orbit tertutup dengan bintang. Lubang hitam akan menarik gas dari pendampingnya. Bahan itu kemudian jatuh ke dalam piringan dan memanas.
Bahan tersebut memanas hingga jutaan derajat dan menghasilkan sinar-X sebelum akhirnya menghilang ke dalam lubang hitam. Beberapa biner sinar-X muncul sebagai sumber seperti titik di gambar Chandra.
Beberapa waktu lalu, penelitian empat tahun mulai 2007 sampai 2011 menguak fakta bahwa gelombang energi aktif memancar keluar secara berkala dari lokasi yang diasumsikan sebagai lubang hitam.
{Baca juga: Bintang Menari di Sekitar Lubang Hitam Benarkan Teori Einstein}
Namun, sinyal satelit yang mengamati lubang hitam diblokir. Para astronom menunggu tujuh tahun sebelum garis pandang pulih dan bisa diukur lagi. Hebatnya, gelombang energi berdenyut di interval yang sama.
Menurut penjelasan para astronom, lubang hitam memakan apa pun yang ada di dekatnya. Mereka menghisap segala sesuatu, termasuk cahaya. Tapi, mereka masih bisa memancarkan energi ke ruang angkasa. (SN/MF)
