Telset.id, Jakarta – Para peneliti dari Intel dan University of California, Berkeley, telah mengembangkan robot ahli bedah yang pintar menjahit luka pasien. Robot tersebut akan membantu petugas medis atau ahli bedah ketika menangani pasien yang terluka.
Dalam mengembangkannya, robot tersebut menggunakan sistem machine learning bernama Motion2Vec.
Selama ini, AI atau artificial intelligence alias kecerdasan buatan digunakan secara luas di industri medis. AI telah dilatih untuk menemukan hal-hal tertentu yang mungkin terlewatkan oleh petugas medis dan dokter.
{Baca juga: Peneliti akan Kirim Robot Serangga untuk Jelajahi Planet Lain}
Maklum, manusia bisa saja kelelahan, stres, dan sebagainya. Apalagi kalau melakukan operasi, di mana prosedur tertentu bisa berlangsung selama berjam-jam, tentu bakal membuat dokter serta ahli bedah letih.
Namun, seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Kamis (18/06/2020), berkat upaya para peneliti, pada masa mendatang robot dapat mengambil alih peran ahli bedah dalam proses operasi, seperti menjahit luka pasien.
Para peneliti mengembangkan Motion2Vec yang mengajarkan robot cara menjahit luka. Caranya dengan memberi tontonan video operasi AI yang tersedia untuk umum. Tujuannya untuk mengamati gerakan ahli bedah.
{Baca juga: Ugo, Robot Pekerja yang Bantu Manusia Hindari Corona}
Ketua tim penelitian, Dr Ajay Tanwani, mengatakan bahwa ada banyak daya tarik dalam proses belajar dari pengamatan visual dibandingkan antarmuka tradisional untuk belajar secara statis atau belajar meniru.
Sejauh ini, berdasarkan tes awal yang dilakukan oleh para peneliti, robot mampu melakukan penjahitan dengan akurasi segmentasi 85,5 persen. Tata-rata kesalahannya 0,94 sentimeter dalam akurasi penargetan. (SN/MF)
