Telset.id, Jakarta – Perusahaan asal Jepang, Mira Robotics mengembangkan robot pekerja bernama Ugo. Robot ini dapat membantu pekerjaan manusia, mengurangi kontak antar manusia dan penularan Covid-19.
CEO Mira Robotics, Ken Matsui menyatakan jika kehadiran robot pekerja ini menjadi solusi yang ditawarkan Mira Robotics akan masalah penularan Covid-19 atau Virus Corona di Jepang dan dunia.
{Baca juga: Lindungi Petugas Medis, Denmark Ciptakan Robot Swab Covid-19}
“Virus Corona telah menciptakan kebutuhan akan robot karena mereka dapat mengurangi kontak langsung antara manusia,” kata Ken Matsui.
Ugo juga dapat menambah produktivitas negeri sakura. Dilansir Telset.id dari Channel News Asia pada Rabu (10/06/2020) Covid-19 membuat populasi pekerja di Jepang menurun karena tidak ada lagi pekerja asing yang bekerja disana.
Untuk itu Mira Robotics pun mengembangkan Ugo yang mampu mengisi kekosongan pekerja di masa pandemi Covid-19 seperti ini.
Ugo adalah robot yang memiliki sepasang lengan yang dapat disesuaikan tingginya dan terpasang pada roda. Ugo juga dapat dioperasikan dari jarak jauh melalui koneksi nirkabel dengan dukungan laptop dan stik konsol.
Ugo juga memiliki laser pengukur jarak untuk membantu navigasi dan panel di bagian atas yang menampilkan sepasang mata virtual.
“Dibutuhkan sekitar 30 menit untuk mempelajari cara menggunakan robot, dengan setiap operator mampu mengendalikan sebanyak empat mesin,” tambah Matsui.
Matsui menambahkan jika Ugo dapat dikerahkan sebagai penjaga keamanan, melakukan inspeksi peralatan dan membersihkan toilet dan area lain di gedung kantor.
Ugo juga mampu melawan penyebaran Covid-19 karena bagian tangannya terdapat sinar ultraviolet yang bisa membunuh virus seperti Covid-19 yang menempel di gagang pintu.
{Baca juga: Amerika Kembangkan Robot Militer untuk Lawan Covid-19}
Ugo sendiri dapat disewa dengan biaya USD$ 1000 per bulan atau Rp 14,1 juta. Selain Jepang beberapa negara diklaim juga berminat untuk menyewa Ugo demi membantu pekerjaan mereka.
“Kami sudah mendapat pertanyaan dari luar negeri, termasuk dari Singapura dan Prancis,” tutup Matsui. [NM/HBS]