Apple Lacak iPhone yang Dijarah Pendemo George Floyd

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Apple akan terus lacak iPhone yang dijarah oleh para pemrotes kasus kematian George Floyd. Apple menegaskan bahwa mereka yang telah mencuri iPhone di Apple Store bakal setiap saat diawasi.

Baru-baru ini, kerusuhan sebagai buntut akso protes atas kematian Floyd memanas. Momentum itu dimanfaatkan oleh segelintir oknum untuk melakukan perusakan dan penjarahan, tak terkecuali di Apple Store atau toko Apple.

{Baca juga: Kecam Rasialisme, Bos Apple Kutuk Pembunuhan George Floyd}

Para penjarah iPhone sekarang dalam kepanikan lantaran perangkat lunak keamanan khusus buatan Apple menampilkan pesan di layar yang menunjukkan sebuah peringatan. Isinya, Apple lacak iPhone yang dijarah dan sedang memantau lokasi mereka.

“Silakan kembali ke Apple Walnut Street. Perangkat ini telah dinonaktifkan dan sedang dalam pelacakan. Kami segera memberitahu otoritas setempat,” demikian pesan di layar iPhone yang dicuri dari toko Apple di Philadelphia.

Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Rabu (3/6/2020), sejumlah toko Apple diserang dan dijarah oleh pemrotes di kota-kota besar di Amerika Serikat, termasuk New York, Los Angeles, dan Washington.

Penjarahan muncul dalam demonstrasi seminggu setelah polisi membunuh Floyd. Bos Apple, Tim Cook, sendiri menyebut kejadian yang menimpa Floyd sebagai sebuah insiden tidak masuk akal. Ia mengutuk peristiwa tersebut.

“Saya telah mendengar bahwa orang-orang merasa takut. Kejadian itu merupakan yang paling kejam. Beberapa orang jadi takut dengan warna kulit sendiri,” kata Cook dalam catatan yang disampaikan kepada karyawan.

Sebelumnya dikebarkan bahwa sejumlah Apple Store di beberapa kota di AS menjadi target penjarahan dan perusakan saat terjadi demo memprotes kematian George Floyd.

Salah satu toko Apple yang menjadi sasaran penjarahan pertama adalah Apple Uptown di Minneapolis yang dirusak dan dijarah para pendemo. Produk Apple yang dijarah dari toko tidak akan bisa digunakan setelah meninggalkan gedung dan bisa dilacak oleh otoritas. Tapi hal itu tidak menghentikan aksi penjarah.

Protes yang meluas juga mengakibatkan toko di Portland, Philadelphia, Brooklyn, Salt Lake City, Los Angeles, Charleston, Washington DC, Scottsdale dan San Francisco dirusak atau dijarah. Bahkan lokasi konstruksi Apple Tower Theater juga dibobol.

Seperti diketahui, kasus ini bermula dari meninggalnya seorang pria kulit hitam bernama George Floyd di kota Minneapolis pada 25 Mei 2020 lalu.

{Baca juga: Apple Store Dijarah Massa Demo George Floyd}

Floyd tewas mengenaskan ditangan seorang polisi bernama Derek Chauvin, yang menekan lehernya menggunakan lutut hingga dia kehabisan nafas. Menurut keterangan polisi, saat itu Floyd ditangkap dengan tuduhan menggunakan uang palsu saat berbelanja.

Meski Derek Chauvin akhirnya sudah dipecat dari dinas kepolisian, namun oknum polisi itu diketahui masih bebas berkeliaran. Hal inilah yang menyulut kemarahan warga AS, yang meminta oknum polisi itu diseret ke pengadilan untuk diadili dengan tuntutan pembunuhan. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI