Karyawan Facebook Mogok Kerja Gegara Postingan Donald Trump

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Karyawan Facebook dilaporkan melakukan mogok kerja. Tindakan tersebut merupakan bentuk protes terhadap postingan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terkait kasus rasisme George Floyd dan sikap manajemen Facebook yang tidak menghapusnya.

Dilansir Telset.id dari Techcrunch pada Selasa (02/06/2020), mogok kerja yang dilakukan oleh karyawan Facebook cukup unik. Karyawan meminta waktu istirahat di luar kantor, dan mengirimkan protes melalui email.

{Baca juga: Donald Trump Susun Pakta Hukum Penambangan di Bulan}

Status Donald Trump sendiri memang sangat kontroversial. Melalui Facebook , Trump menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat tidak tinggal diam dengan aksi protes yang terjadi di Kota Minneapolis pasca kasus rasisme dan kematian George Floyd.

Trump juga mengkritik Walikota Minneapolis, Jacob Frey, dan akan mengerahkan pihak keamanan untuk menindak orang-orang yang melakukan protes tersebut.

Karyawan Facebook Mogok Kerja

Unggahan tersebut diposting oleh Donald Trump melalui Facebook dan Twitter pada Kamis (28/05/2020). Di Twitter, unggahan Donald Trump diblokir karena dianggap mengandung konten kekerasan.

Lain hal, di Facebook unggahan tersebut masih bisa dilihat oleh netizen sehingga karyawan Facebook pun melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk protes.

Sebenarnya, pada Jumat (29/05/2020), CEO Facebook Mark Zuckerberg menjelaskan alasan mengapa Facebook masih membiarkan unggahan kontroversial Donald Trump.

Menurutnya, unggahan Trump memberikan diskusi publik terkait peran pemerintah Amerika Serikat soal kasus rasisme George Floyd. Sayangnya, sikap Zuckerberg ditentang oleh karyawan Facebook, sehingga mogok kerja pun terjadi.

{Baca juga: Karyawan Facebook yang WFH, Gajinya Tidak Standar UMR}

“Memungkinkan diskusi seputar penggunaan kekuatan oleh negara, meskipun saya pikir situasi hari ini menimbulkan pertanyaan penting tentang batas potensial dari diskusi itu. Kami pikir orang perlu tahu jika pemerintah berencana mengerahkan pasukan,” katanya. (NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI