Perubahan Iklim Bikin Angin Topan Semakin Kuat

Telset.id, Jakarta  – Tahukah Anda kalau perubahan iklim membikin angin topan semakin kuat? Para peneliti di University of Wisconsin Madison dan National Oceanic and Atmospheric Administration menjabarkan bukti jelas.

Hampir empat dekade data satelit berlalu, menurut laporan New York Post, para peneliti membandingkan prevalensi topan yang merusak dari tahun ke tahun mencatat kenaikan yang jelas dalam frekuensi badai besar.

{Baca juga: Bahaya! Panas Lautan Setara Miliaran Ledakan Bom Hiroshima}

“Tren mengarah ke badai yang lebih kuat sepertinya cukup signifikan. Perubahannya sekitar delapan persen per dekade,” kata Jim Kossin, penulis studi yang diterbitkan dalam Proceedings of National Academy of Sciences.

Dengan kata lain, seperti dikutip Telset.id, Kamis (21/5/2020), ia menegaskan bahwa selama masa hidupnya badai delapan persen lebih mungkin menjadi badai besar dalam dekade ini dibandingkan dengan dekade terakhir.

Peningkatan delapan persen dalam kemungkinan badai besar yang merusak berdasarkan dekade ke dekade benar-benar signifikan. Artinya, ke depan, kita akan melihat badai kolosal setiap tahun dan berpotensi kategori tinggi.

Seperti yang telah diperingatkan oleh para ilmuwan selama beberapa dekade, badai yang lebih kuat masih dianggap sebagai akibat langsung dari kenaikan suhu lautan karena ad proses pemanasan global buatan manusia.

{Baca juga: Peneliti Lihat “Mini Moon” Mengorbit Bumi, Berbahayakah?}

Lonjakan suhu air memudahkan badai tropis terbentuk. Saat bergolak, mereka semakin didorong oleh perubahan iklim. Ketika badai tropis melanda masyarakat pesisir dengan kekuatan penuh, tidak ada yang bisa dilakukan.

Perubahan iklim di Bumi memang semakin mengkhawatirkan. Salah satu dampak paling ekstrim adalah mencairnya es Bumi. Beberapa waktu lalu dua gambar satelit baru mengungkapkan bahwa pencairan es Bumi terlihat dari luar angkasa.

Peta baru Secara jelas menggambarkan hilangnya es selama 16 tahun di Greenland dan Antartika seperti dilihat oleh satelit NASA yang dipancarkan laser.

Gambar-gambar itu melukiskan pencairan es Bumi dengan cepat di sepanjang pantai kedua wilayah dan ditunjukkan dalam warna merah dan ungu di peta.

Ukurannya lebih besar dari kenaikan massa-massa es di daratan, yang ditunjukkan dengan warna biru muda.

{Baca juga: Ngeri! Satelit Ungkap Gambar Ekstrim Pencairan Es Bumi}

Menurut penelitian, lapisan es Greenland kehilangan rata-rata 200 gigaton per tahun. Sementara lapisan es Antartika, kehilangan rata-rata 118 gigaton per tahun. Satu gigaton es sudah cukup untuk mengisi 400 ribu kolam renang standar ukuran untuk Olimpiade. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI