Telset.id, Jakarta – Polemik pelatihan Kartu Prakerja telah menyeret nama CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo. Meski sudah menyatakan mundur, kontroversi Belva belum surut. Kini, startup yang menjadi mitra pelatihan online itu disebut-sebut perusahaan asing.
Nama Ruangguru mencuat seiring rencana digulirkannya program pelatihan online Kartu Prakerja. Sorotan pada Ruangguru karena perusahaan startup itu menjadi satu dari 8 mitra platform digital program Kartu Prakerja.
Banyak yang mempertanyakan soal masalah konflik kepentingan yang mungkin timbul dengan ditunjuknya Ruangguru sebagai mitra program Kartu Prakerja, karena CEO Ruangguru adalah Adamas Belva Syah Devara.
{Baca juga: Tanpa Kartu Prakerja, Ini Dia 8 Kursus Online Gratis!}
Seperti diketahui, Belva adalah salah satu Staf Khusus ‘milenial’ Presiden Joko Widodo. Karena jabatan itulah, banyak yang mempertanyakan penunjukan Ruangguru dalam proyek pemerintah tersebut. Sebagai ‘pejabat publik’, dicurigai akan ada konflik kepentingan.
Masalah ini sudah coba dibantah oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, yang mengatakan bahwa keterlibatan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja sudah sesuai aturan.
“Proses verifikasi mitra prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku. Dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam hal ini,” kata Pramono dalam keterangan pers, Selasa (21/4/2020).
Ruangguru Perusahaan Asing
Lanjut ke halaman berikutnya..