Telset.id, Jakarta – Ilmuwan ruang angkasa Prancis memanfaatkan momen lockdown pandemi Covid-19 untuk melakukan simulasi ke Mars, bagaimana rasanya terkurung di pesawat ruang angkasa dalam misi ke Planet Merah itu.
Kelinci percobaan dalam uji coba itu adalah 60 siswa yang dikurung di kamar asrama di kota Toulouse selatan. Kondisinya tidak jauh dari yang mungkin mereka alami dalam misi ruang angkasa nan panjang.
{Baca juga: Ilmuwan Gunakan Superkomputer untuk Lihat Tanda-tanda Alien}
Saat pemerintah Prancis memberlakukan pembatasan gerakan untuk mengekang penyebaran virus corona, peneliti ruang angkasa Stephanie Lizy-Destrez memanfaatkan situasi dan mendaftar sukarelawan siswa untuk simulasi ke Mars.
Namun, dilansir New York Post, simulasi tersebut tidaklah tepat untuk penerbangan luar angkasa. Sebab, tugas-tugas seperti mengambil sampel dari permukaan planet menggunakan lunar rover tidak ditampilkan.
“Para siswa punya motivasi berbeda untuk menjadi astronot,” kata Lizy-Destrez, Associate Professor Teknik Sistem Luar Angkasa di ISAE-SUPAERO, lembaga aeronautika di Prancis, dikutip Telset.id, Kamis (16/4/2020.
Dalam simulasi ke Mars itu, para siswa berada di kamar berukuran 130 kaki persegi. Para ilmuwan menerapkan berbagai hal untuk lebih memahami sebelum mengirim astronot ke Mars selama beberapa bulan.
{Baca juga: Wabah Corona Belum Batalkan Niat NASA Kirim Robot ke Mars}
Tom Lawson, seorang mahasiswa master di bidang teknik kedirgantaraan turut berpartisipasi dalam program tersebut. Ia mengatakan, “Sulit untuk memerankan kerja dan tugas sebagai seorang astronot,” paparnya.
Meski pandemi virus corona atau Covid-19 hampir di semua negara di dunia, NASA tidak memiliki rencana untuk membatalkan peluncuran robot NASA ke Mars, yakni robot Curiosity atau Rover.
Robot NASA yang akan diluncurkan bernama Rover pada 17 Juli 2020 mendatang. Rover bakal dipakai oleh NASA untuk menjalankan berbagai misi, khususnya mendeteksi bukti fosil makhluk luar angkasa di Mars.
Dikutip Telset.id dari New York Post, Minggu (15/3/2020), NASA mengumumkan hal itu setelah Badan Antariksa Eropa dan Badan Antariksa mengurungkan misi ExoMars pada Juli 2020 mendatang. [SN/HBS]