Telset.id, Jakarta – Didukung layanan HMS atau Huawei Mobile Service, terbesit satu pertanyaan, siapa yang mau beli Huawei P40 Pro di Indonesia? Ya, lagi-lagi smartphone baru Huawei harus tampil tanpa layanan GMS atau Google Mobile Service.
Deputy Country Director Huawei CBG Indonesia, Lo King Seng pun memberikan jawaban pasti soal siapa yang mau beli Huawei P40 Pro dengan dukungan HMS di Indonesia.
Menurutnya, Huawei P40 Pro merupakan produk yang ditujukan kepada konsumen yang telah mengetahui teknologi Huawei. Selain itu, smartphone ini pun diperuntukkan bagi para antusias fotografer yang mengetahui kualitas kamera Leica di Huawei P Series.
{Baca juga: Huawei P40 Pro, Powerful dengan Empat Kamera Leica dan Kirin 990 5G}
“Target konsumen kami untuk produk Huawei P40 Pro diutamakan kepada para fans Huawei yang sudah tahu dengan teknologi kami. Juga para antusias fotografer yang juga tahu dengan kualitas kamera Leica di smartphone kami,” jelasnya.
Meski berjalan di sistem operasi EMUI 10.1 berbasis Android 10 AOSP + HMS, King Seng memastikan bahwa pihaknya telah berusaha keras agar Huawei P40 Pro dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
Salah satunya, dengan menyediakan beragam aplikasi secara pre-installed hingga menjangkau developer untuk mengembangkan aplikasi buatannya untuk HMS dan App Gallery.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Huawei Terbaru}
“Saat ini di App Gallery telah tersedia sekitar 55 ribu aplikasi. Untuk pengguna Indonesia, setidaknya ada 88 aplikasi populer bisa digunakan. Ini merupakan proyek besar, maka butuh waktu yang tidak cepat,” katanya.
Aplikasi populer, dikatakan King Seng, berupa aplikasi sosial media, mobile banking, transportasi, dan lain sebagainya.
Huawei juga memberikan beragam fitur canggih untuk pengguna di Indonesia. Seperti Golden Snap yang memungkinkan pengguna mendapatkan foto terbaik saat mengambil objek yang bergerak, sampai MeeTime yang menyediakan layanan komunikasi eksklusif dan berkualitas tinggi bagi pengguna.
{Baca juga: Huawei P40 Pro Meluncur di Indonesia, Harga Rp 14,4 Jutaan}
“Kita cukup beruntung karena MeeTime adalah salah satu aplikasi akan tersedia di Indonesia. Ini bisa digunakan untuk melakukan panggilan langsung ke sesama pengguna Huawe, melakukan screen sharing dan dapat di-install secara multiple device,” jelas Trainer Director CBG Huawei Indonesia, Edy Supartono.
Sayangnya, masih ada beberapa fitur yang belum tersedia di Indonesia. Salah satunya adalah asisten berbasis AI bernama Celia. King Seng mengatakan, fitur ini butuh penyesuaian perintah suara dengan aksen pengguna di tiap negara.
“Karena butuh penyesuaian untuk perintah suara dengan aksesn pengguna di daerah masing-masing, jadi saat ini Celia belum dihadirkan di Indonesia,” ucap Edy. (IR/MF)
