Telset.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengeluarkan instruksi yang baru saja ditandatangani, berisi perintah untuk melakukan penambangan di Bulan dan sumber daya alam lain.
Trump menandatangani perintah eksekutif itu pada Senin (6/4/2020) waktu setempat. Dokumen yang dipersiapkan sejak tahun lalu tersebut mendorong pemulihan dan penggunaan sumber daya luar angkasa dan penambangan es air di Bulan.
{Baca juga: Plin-plan, Donald Trump Minta NASA Fokus Eksplorasi Mars}
Berdasarkan dokumen yang diteken Trump, dikutip Telset.id dari New York Post, Kamis (9/4/2020), perjanjian luar angkasa 1967 memungkinkan penggunaan sumber daya ruang di Bulan, Mars, dan tempat lain.
“Luar angkasa adalah domain aktivitas manusia yang unik secara hukum maupun fisik. AS tidak memandang ruang sebagai milik bersama secara global,” demikian bunyi pernyataan dalam perintah eksekutif AS.
Badan antariksa Rusia, Roscosmos, menuduh Trump menciptakan dasar untuk mengambil alih planet lain. Mereka menyebut upaya tersebut merusak ruang lingkup kerja sama internasional di ruang angkasa.
“Upaya mengambil alih ruang angkasa dan rencana agresif untuk benar-benar merebut wilayah planet lain hampir tidak membuat negara-negara mendapatkan kerja sama yang bermanfaat,” terang Roscosmos.
{Baca juga: Warganet “Nyinyirin” Seragam Pasukan Angkasa Donald Trump}
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa sekarang sulit untuk menyatakan apakah upaya AS menambang di Bulan bisadilihat sebagai bentuk privatisasi ruang. “Bakal tidak dapat diterima,” ujarnya.
Sebelumnya, seragam anyar Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengundang perhatian warganet dunia. Pasalnya, seragam angkatan udara tersebut punya badge atau papan nama yang tertulis “US Space Force” atau Pasukan Angkasa AS.
Papan nama tersebut dijahit secara rapi. Yang membuat aneh, motif loreng seragam tetap perpaduan warna coklat tua, coklat muda, dan hijau. Penampakannya sama seperti seragam Angkatan Darat seperti pada umumnya.
“Seragam itu bermotif hutan. Sama sekali tidak ada unsur ruang angkasa di sana. Memangnya, berapa banyak pohon yang bisa mereka temukan di luar angkasa?,” sindir seorang pengguna media sosial Twitter.
{Baca juga: Kena Tipu! Militer AS Beli Barang “Abal-abal” dari China}
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Departemen Angkatan Udara AS langsung merespons kritik yang merebak di media sosial. Ternyata, mereka mengalami kendala anggaran.