Telset.id, Jakarta – Facebook berupaya untuk menjaga masyarakat Indonesia agar tetap aman, terinformasi dengan baik, dan terhindar dari hoaks terkait virus Corona. Untuk itu, Facebook pun fokus dalam memastikan semua orang memiliki informasi yang akurat dan memutus rantai misinformasi serta konten berbahaya.
Hoaks terkait virus corona sendiri tak dimungkiri telah begitu banyak beredar di tengah masyarakat. Tak sedikit yang membuat khawatir dan menebarkan ketakutan. Nah, Facebook memiliki caranya sendiri untuk memberantas hoaks-hoaks ini. Seperti apa?
Berikut ini adalah beberapa cara yang dilakukan jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg untuk menghalau hoaks yang beredar.
Memastikan semua orang memiliki informasi yang akurat
Siapapun yang mencari informasi terkait virus Corona di Facebook dan Instagram, akan mendapatkan edukasi dalam bentuk pesan pop-up yang menghubungkan pengguna dengan otoritas dan organisasi kesehatan termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
{Baca Juga: Facebook Donasi Rp 1,6 Triliun untuk Bantu UMKM Terdampak Corona}
Facebook telah meluncurkan ini secara global beberapa pekan lalu dalam berbagai bahasa di Facebook dan Instagram.
Di Indonesia, Facebook bekerjasama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan organisasi dunia seperti WHO dan UNICEF untuk memberikan informasi yang akurat tentang COVID-19.
Ketika orang mencari tentang ‘virus Corona’ atau hal yang terkait dengan kata kunci tersebut, mereka akan melihat sebuah post yang menyarankan bahwa mereka dapat menemukan informasi lebih detail di situs nasional untuk penanganan COVID-19.
Pengguna Facebook juga dapat menemukan post di News Feed yang akan mengarahkan mereka ke situs nasional penanganan COVID-19 untuk informasi seputar virus Corona.
WhatsApp juga meluncurkan WhatsApp Coronavirus Information Hub untuk memberikan panduan praktis dan sederhana bagi tenaga kesehatan, pengajar, pimpinan komunitas, organisasi non profit, pemerintah daerah, dan pemilik bisnis lokal yang mengandalkan WhatsApp sebagai sarana komunikasi.
{Baca Juga: Video Kontroversial Presiden Brasil Soal Corona Dihapus Facebook dkk}
Hub ini juga menawarkan tips umum dan materi bagi pengguna di seluruh dunia untuk mengurangi penyebaran rumor dan terhubung dengan informasi kesehatan yang lebih akurat.
Facebook juga telah meluncurkan stiker ‘Di Rumah Aja’ di Instagram. Akun yang Anda ikuti dan menggunakan stiker ini, akan muncul di Instagram Story, untuk menunjukkan bagaimana mereka mempraktikkan jaga jarak pada masa ini.
Memutus rantai misinformasi dan konten berbahaya
Di Indonesia dan juga seluruh dunia, tim pemeriksa fakta pihak ketiga Facebook terus bekerja meninjau konten dan menghalau klaim yang salah terkait virus Corona.
Ketika informasi tersebut dinilai salah, Facebook akan membatasi penyebarannya di platform – Facebook dan Instagram, serta menunjukkan kepada pengguna informasi yang benar.
{Baca Juga: Facebook Siapkan Rp 1,65 Triliun Bantu Wartawan Liputan Corona}
Facebook juga mengirimkan notifikasi kepada pengguna yang telah membagikan atau mencoba membagikan konten ini untuk mengingatkan mereka bahwa konten tersebut sudah melalui proses cek fakta.
Platform sosial media tersebut juga mulai menghapus konten dengan klaim yang salah atau teori konspirasi yang telah ditandai oleh organisasi kesehatan global dan otoritas kesehatan lokal yang bisa membahayakan orang yang mempercayai klaim tersebut.
Di Indonesia dan seluruh dunia, untuk sementara Facebook melarang iklan dan perdagangan, seperti di Marketplace, yang menjual masker wajah medis.
{Baca Juga: “Gak Ngantor”, Karyawan Facebook Dapat Bonus Rp 15,5 Juta}
Facebook juga sudah melarang orang untuk membuat klaim medis atau kesehatan yang terkait dengan virus Corona di daftar produk, termasuk daftar yang menjamin seseorang tidak akan terjangkit virus.
Perusahaan juga memiliki saluran khusus yang didedikasikan bagi pemerintah daerah untuk membagikan daftar nama produk yang melanggar hukum.
Tim Facebook juga memonitor situasi Covid 19 dan akan melakukan update yang dibutuhkan terhadap kebijakan Facebook jika melihat orang berusaha untuk mengambil keuntungan dari kondisi darurat kesehatan ini. (HR/IF)