Telset.id, Jakarta – Ketika ekonomi China berjalan lagi setelah beberapa saat terkunci, pabrik iPhone mulai berproduksi. Namun, pandemi virus corona giliran menyebar ke negara lain di dunia. Pemasok khawatir penjualan iPhone di AS dan Eropa jeblok/ turun.
Apple pun sangsi konsumen akan membeli iPhone keluaran terbaru. Bahkan, Apple sendiri ragu apakah bisa meluncurkan iPhone anyar pada musim gugur tahun ini. Permintaan bakal merosot.
{Baca juga: Pabrik iPhone Kembali Beroperasi, Tim Cook: Cepat Produksi!}
Seorang pejabat senior di perakit kontrak utama Apple mengatakan, pesanan iPhone untuk kuartal yang berakhir pada Maret 2020 kemungkinan bakal turun 18 persen dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan produksi untuk iPhone baru berjaringan 5G telah ditunda. Meski demikian, Apple membuka kemungkinan untuk tetap menggarap iPhone 5G dan dirilis ke pasaran pada tahun ini.
“Tidak ada kekurangan tenaga kerja atau material di China. Sekarang, yang dikhawatirkan adalah penjualan iPhone di AS dan Eropa,” kata orang yang tahu langsung tentang masalah distribusi Apple.
Menurut Reuters, dikutip Telset.id, Senin (30/3/2020), Apple mengantisipasi pengiriman 70 juta layar iPhone pada tahun ini. Apple mempertimbangkan untuk menurunkan target jadi 58 juta unit.
Apple juga berencana mengurangi tenaga kerja di jalur produksi di pabrik Vietnam. Bagaimana respons Apple mengenai kabar tersebut? Sayang, Tim Cook dkk enggan memberi tanggapan.
{Baca juga: Imbas Virus Corona, Stok iPhone Terbaru jadi Langka}
Awal bulan ini, perusahaan resmi menutup toko ritel di seluruh dunia meski mulai membuka kembali gerai di China. Toko ritel di Eropa dan AS ditutup sehingga meningkatkan angka pengangguran. [SN/HBS]