Telset.id, Jakarta – Facebook memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk identifikasi serta mencegah adanya berita palsu, termasuk informasi hoaks soal virus corona atau Covid-19 di timeline. AI Facebook menggantikan moderator manusia yang sementara tidak aktif bekerja lantaran wabah Covid-19.
Facebook pun coba memberi tips kepada para pengguna untuk secara cepat menemukan atau identifikasi berita hoaks soal corona.
Ada 10 tips untuk kenali berita hoaks mengenai Covid-19 di Facebook. Berikut rangkuman tipsnya, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Minggu (29/03/2020).
{Baca juga: Google, Facebook, Microsoft dkk Sepakat Perangi Hoaks Corona}
1. Bersikap skeptis terhadap berita utama
Berita utama palsu cenderung terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Biasanya juga, dikemas dengan judul yang ditulis dengan huruf kapital atau besar semua, disertai dengan tanda seru. Terkesan berlebihan intinya.
2. Perhatikan baik-baik tautannya
Belum pernah mendengar situs berita yang dilihat di timeline Facebook? Atau, tautan situs tersebut menyerupai sumber berita terpercaya yang pernah Anda baca? Sebaiknya hati-hati. Sebab biasanya, hal seperti itu seringkali memuat informasi tak sahih.
3. Selidiki sumbernya
Internet adalah tempat yang bebas. Dalam artian, banyak situs yang secara bebas mengarang cerita palsu untuk menarik pembaca dan meningkatkan trafik situsnya.
Oleh karenanya, untuk kenali berita hoaks di Facebook, ketika Anda melihat situs yang belum pernah Anda tahu di timeline Facebook, coba selidiki sumbernya terlebih dahulu. Tujuannya tentu saja, untuk melihat apakah benar-benar tepercaya atau justru sampah.
4. Perhatikan format yang tidak biasa
Apakah Anda melihat banyak kesalahan pengejaan dan menemukan tata letak kata-kata yang tidak seharusnya? Jika situs yang Anda lihat terlihat tidak aktif, jangan coba-coba untuk mengaksesnya.
5. Pertimbangkan fotonya
Foto bisa menjadi bukti yang lebih meyakinkan daripada kata-kata. Namun hari-hari ini, foto mudah dimanipulasi.
Untuk mencari suatu gambar dan mencari sumbernya, seret file ke Google Images. Dengan demikian, Anda akan tahu apakah gambar itu sudah diedit atau belum. Bisa juga dengan klik kanan pada gambar, dan tekan tombol Search Google for Image.
{Baca juga: Cegah Hoaks Virus Corona, Mafindo: Jangan Percaya Grup WA!}
6. Periksa tanggalnya
Perhatikan jadwal yang tertera dalam sebuah informasi. Apakah tanggalnya cocok dengan verifikasi yang Anda dapatkan? Jika timeline tidak melacak, berita tersebut kemungkinan besar palsu.
7. Periksa buktinya
Apakah ada tautan ke cerita lain, atribusi, atau kredit dalam artikel? Seperti para ilmuwan, jurnalis seharusnya mengutip sumber-sumber, di samping ada pula beberapa karya sepenuhnya merupakan laporan asli.
8. Lihat laporan lain
Apakah portal yang Anda baca adalah satu-satunya yang melaporkan sesuatu nan ekstrem? Bisa jadi kanal tersebut mengada-ada. Untuk memastikannya, coba cari berita yang sama di kanal berita lainnya.
9. Apakah ceritanya lelucon?
Publikasi sindiran, karya lucu, sekilas tampak seperti berita nyata. Padahal, sebenarnya semua itu dimaksudkan sebagai parodi. Banyak meme sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menjadi berita. Semua hanya lelucon.
10. Beberapa cerita sengaja salah
Hentikan penyebaran konten berbahaya. Pastikan apa yang Anda baca memang kredibel sebelum meneruskannya kepada banyak orang. Banyak situs yang menjajakan klaim tidak berdasar tentang virus corona. (SN/MF)