Telset.id, Jakarta – Beberapa negara Eropa sedang mempertimbangkan untuk lacak data smartphone para pengguna untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Namun, hal itu memicu kekhawatiran karena membatasi kebebasan sipil dan melanggar privasi.
Inggris, Jerman, dan Italia sedang mengevaluasi alat yang kuat dan invasif yang akan memetakan interaksi pribadi warga negara yang dapat menyebarkan virus Corona. Aplikasi tersebut akan memakai data real-time smartphone.
Alat-alat itu akan menandai upaya pengawasan penderita Covid-19. Sampai sekarang, pengawasan virus Corona fokus dengan lacak pergerakan orang menggunakan data lokasi smartphone agregat yang dirancang untuk tidak mengidentifikasi individu.
{Baca juga: Robot dari Kampus Top China Bantu Petugas Medis Tangani Corona}
Aplikasi pelacakan kontak yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah Eropa akan melampaui apa yang pemerintah telah dapatkan dari operator nirkabel untuk mengidentifikasi “hot spot” pasien Covid-19 dan konsentrasi massa.
Seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Kamis (26/03/2020), otoritas di episentrum wabah virus Corona di Italia telah menggunakan data operator untuk menyoroti orang-orang yang mengabaikan instruksi untuk tetap tinggal di rumah.
{Baca juga: Canggih! Thailand Manfaatkan Robot untuk Lawan Corona}
Data yang dikumpulkan pejabat Italia di negara bagian utara Lombardy tidak memungkinkan bagi pihak berwenang untuk mengidentifikasi. Namun, pelacakan menunjukkan, 30 persen pengguna smartphone bergerak pada akhir pekan.
Sekadar informasi, negara-negara di Eropa sedang kelabakan menghadapi penyebaran virus corona. Italia bahkan menjadi negara paling tinggi terserang Covid-19. Angka kematian gara-gara Covid-19 di Italia melampaui catatan China. (SN/MF)
