Telset.id, Jakarta – Para astronom dari Swiss dan negara lain di Eropa menemukan adanya planet ekstrasurya super panas di luar tata surya. Di planet ini, mereka menyebut sering terjadi hujan besi.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Jumat (13/2/2020), para astronom telah mendeteksi keberadaan awan yang penuh tetesan besi di planet panas seperti Jupiter, yang berjarak kira-kira 390 tahun cahaya dari Bumi.
{Baca juga: Mahasiswa Astronomi Ini Berhasil Temukan 17 Planet Baru}
Planet raksasa itu sangat panas di sisi yang cerah, mencapai 2.400 derajat Celsius, sehingga besi menguap di atmosfer.
“Seperti tetesan logam yang jatuh dari langit,” kata Christophe Lovis dari Universitas Jenewa yang ikut penelitian.
Menurutnya, pemandangan di ekstraplanet tersebut seperti situasi di industri baja berat di Bumi. Mereka melihat logam meleleh dan mengalir. Ekstraplanet itu disebut Wasp-76b, berukuran hampir dua kali ukuran Jupiter atau planet terbesar.
Para astronom menyatakan bahwa butuh waktu kurang dari dua hari bagi ekstraplanet tersebut untuk mengorbit bintangnya.
Sebab, rotasi planet sesuai dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu orbit menghadap bintang.
{Baca juga: Eksoplanet Baru Ditemukan, Ukurannya Dua Kali Lebih Besar dari Bumi}
Di sana, angin kencang berembus lebih dari 18.000 kilometer per jam secara terus-menerus, menyapu sebagian besi yang diuapkan dari sisi siang hingga malam. Di dalam zona transisi siang-ke-malam, awan tampak terbentuk saat suhu turun.
“Namun, yang mengejutkan, kita tidak melihat uap besi pada pagi hari ketika transisi malam kembali ke hari,” kata David Ehrenreich dari Universitas Jenewa. Para astronom menyimpulkan bahwa yang paling mungkin adalah hujan besi di sisi malam. [SN/IF]