Daftar 10 Hoaks Penyebaran Virus Corona di Indonesia

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan banyak konten hoaks mengenai Virus Corona. Banyak dari konten tersebut yang viral di media sosial berisi hoaks tentang penyebaran Virus Corona di Indonesia.

Sejak tanggal 06 Mei 2019 hingga 3 Maret 2020 Kominfo telah mendeteksi sekitar 158 konten hoaks mengenai Virus Corona di media sosial. Dari ratusan konten tersebut, beberapa hoaks berkaitan dengan penyebaran Virus Corona di tanah air.

dr. Tompi Beli 20 ribu Box Masker 

Hoaks Virus Corona

Awalnya telah beredar di media sosial sebuah tangkapan layar di WhatsApp. Pada gambar tersebut tertulis bahwa penyanyi dr. Tompi memesan 20 ribu box masker untuk mencegah penularan Virus Corona. Kominfo melakukan penelurusan dan ternyata informasi tersebut adalah hoaks.

{Baca juga: Tinder: Lebih Penting Hindari Corona daripada Berkencan}

“Hal tersebut dibantah langsung oleh dr. Tompi melalui akun Twitternya dengan menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks,” kata Plt. Kabiro Humas Kominfo Ferdinandus Setu.

Borong Mie Instan karena Virus Corona 

Hoaks Virus Corona

Kasus ini bermula ketika sebuah foto yang memperlihatkan seorang bapak paruh baya tengah memborong mie instan di pusat perbelanjaan. Foto tersebut menjadi viral karena narasi yang beredar menyebut jika bapak tersebut memborong mie instan sebagai logistik dalam menghadapi penyebaran Virus Corona.

Faktanya tidak demikian. Alasan bapak tersebut memborong mie instan dalam jumlah banyak adalah karena ia adalah pengusaha grosir. Bapak tersebut setiap hari berbelanja di Aeon Mall BSD City dalam jumlah yang banyak. Fakta tersebut dijelaskan oleh anak sang bapak yang bernama Laura. Temuan tersebut masuk dalam kategori disinformasi.

Warga Bekasi Meninggal akibat Virus Corona 

Hoaks Virus Corona

Postingan ini viral di Facebook. Awalnya beredar postingan terkait adanya seorang warga Bekasi yang meninggal dunia di Cianjur karena virus Corona. Faktanya tidak demikian. Warga asal Bekasi tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit dr Hafidz (RSDH) Cianjur pada Selasa (03/03/2020), namun bukan karena Virus Corona. Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes, Achmad Yurianto, secara langsung segera mengumumkan bahwa warga yang juga berstatus pegawai Telkom tersebut negatif corona. Postingan tersebut masuk dalam kategori disinformasi.

{Baca juga: Penjelasan Telkom Terkait Kematian Karyawannya di Cianjur}

“Perwakilan keluarga pasien juga membantah jika yang bersangkutan terinfeksi virus Corona. Warga tersebut  meninggal atas penyakit pembengkakan paru-paru hingga mengalami sesak nafas. Sakit itu sudah dirasakan mulai dari dia bertugas di Malaysia,” tambah Nando.

Biaya Tes dan Pengobatan Virus Corona Berbayar 

Hoaks Virus Corona

Sebelumnya telah beredar informasi di media sosial yang mengatakan bahwa di Indonesia biaya tes dan pengobatan virus Corona berbayar dan tidak di jamin BPJS. Setelah dicek ternyata informasi tersebut keliru dan masuk dalam kategori disinformasi.

Menkes Terawan Agus Putranto telah memastikan bahwa biaya perawatan medis bagi pasien yang terinfeksi Virus Corona  ditanggung sepenuhnya dari anggaran di
Kementerian Kesehatan. Hal ini ditetapkan pada 4 Februari 2020 lalu dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang penetapan infeksi virus Corona sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan penanggulangannya.

Warga Karawang Tertular Corona dari Singapura

Hoaks Virus Corona

Beredar informasi jika salah satu warga Pasirjaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang yang terindikasi virus Corona sepulang dari Singapura. Informasi tersebut disebarkan oleh salah satu akun di Facebook dan menjadi perbicangan.

Kominfo pun melakukan penelusuran fakta dan informasi tersebut masuk dalam kategori  disinformasi. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu menjelaskan jika warga Pasirjaya memang baru pulang dari Singapura namun menunjukan indikasi terjangkit virus Corona. Suhu badan normal 37 derajat serta tidak mengalami sesak napas. Meskipun demikian warga tersebut masih dalam pemantauan Dinkes Karawang selama 14 hari ke depan.

RS Sanglah Menerima Pasien Positif Corona

Hoaks Virus Corona

Beredar postingan yang berisi isu Rumah Sakit terbesar di Bali, RSUP Sanglah, menerima pasien positif corona secara diam-diam. Hal tersebut tersebar di media sosial, seperti Twitter. Faktanya, hal tersebut telah diklarifikasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya yang memastikan kabar itu bohong. Postingan tersebut masuk dalam kategori Hoaks.

3 Warga Jogja Terjangkit Virus Corona

Hoaks Virus Corona

Informasi ini beredar di dalam bentuk pesan berantai di WhatsApp. Pesan tersebut menyebut jika ada 3 orang mahasiswa asal Bali dan sedang berada di Yogyakarta yang positif terjangkit virus corona.

Setelah diselidiki pesan tersebut tidak benar. Menurut penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan Yogyakarta, Pembayun Setyaning Astutie pesan berantai tersebut adalah hoaks. Informasi tersebut masuk adalam kategori hoaks.

Ada Suspect Positif Corona di Makassar 

Hoaks Virus Corona

Telah beredar pesan di WhatsApp yang menyebutkan bahwa ada pasien suspect Virus Corona yang ditangani oleh salah satu Rumah Sakit di Makassar, Sulawesi Selatan. Faktanya, hal tersebut tidaklah benar. Hal tersebut dibantah oleh Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari. Beliau menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks. Informasi tersebut masuk kategori hoaks.

Pemerintah Sembunyikan Kasus Virus Corona 

Hoaks Virus Corona

Kasus ini bermula dari postingan di Twitter dengan narasi yang meragukan keterbukaan pemerintah Indonesia terkait kasus corona. Narasi tersebut berbunyi “Apakah ada yg disembunyikan oleh pemerintah tentang Corona di Indonesia? Menkes tolong jujur kepada kami rakyat Indonesia”.

{Baca juga: Jokowi Pastikan Dua Orang di Indonesia Terinfeksi Virus Corona}

Berdasarkan verifikasi Kominfo informasi tersebut masuk dalam kategori hoaks. Alasannya karena  Menkes Terawan Agus Putranto dengan tegas menyatakan bahwa pemerintah tidak menyembunyikan temuan kasus infeksi virus yang bernama  Covid-19 tersebut. Informasi tersebut masuk dalam kategori hoaks.

Tisu Basah Mencegah Penularan Virus Corona 

Hoaks Virus Corona

Di Facebook  seorang perempuan memperagakan penggunaan tisu basah sebagai pengganti masker. Wanita tersebut  mengklaim penggunaan tisu basah dapat mencegah penularan virus tersebut. Informasi tersebut dibantah oleh Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Biro Komunikasi  Kemenkes RI Busroni.

Busroni juga menegaskan penggunaan tisu basah justru akan mempermudah partikel-partikel di udara menempel pada bagian kulit yang dengan tidak sengaja bisa terhirup. Informasi tersebut masuk dalam kategori hoaks. [NM/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI